GELORA.CO - Salah alamat jika mengkambinghitamkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai penyebab banjir yang melanda wilayah ibukota dan sekitarnya.
Mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief mengingatkan bahwa Pemda DKI memang tidak memiliki kemampuan untuk memprediksi intensitas hujan yang turun.
“Pemda DKI tak mungkin bisa menghitung air,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (1/1).
Pihak yang harus dipertanyakan kehadirannya dalam musibah banjir di hampir seluruh wilayah DKI Jakarta ini adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sebab, kecanggihan peralatan dan metode mumpuni dalam mempertimbangkan siklus cuaca seharusnya bisa dimaksimalkan dalam menghitung potensi curah hujan.
Jika sistem dari BMKG berjalan dengan baik, maka masyarakat yang berpotensi terdampak musibah bisa dipersiapkan.
“Banjir Jakarta ini yang perlu dipertanyakan adalah BMKG. (Hanya) kajian BMKG yang bisa memaksa Pemda DKi dan masyarakat bersiap,” tegasnya.
Politisi Demokrat ini kemudian membandingkan dengan kinerja Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang lebih maju. PVMBG yang dengan teknologi, metode dan keahlian yang dimiliki telah berhasil memprediksi letusan gunung api.
Hasilnya, korban letusan gunung api berhasil ditekan sejak 15 tahun terakhir.
“(Tinggal) gempa, tsunami, dan banjir bandang yang saat ini masih belum bisa diprediksi waktunya,” tutupnya.[rmol]