OTT KPU Dianggap Musibah, Anggota Komisi II Merinding

OTT KPU Dianggap Musibah, Anggota Komisi II Merinding

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Keprihatinan disampaikan jajaran Komisi II DPR RI saat menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk membahas perihal Pilkada 2020.
Keprihatinan tersebut berkenaan dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menyeret Komisioner KPU, Wahyu Setiawan yang disangkakan menerima suap.

Rapat dihadiri Ketua KPU, Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan Plt Ketua DKPP Muhammad yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB, Selasa (14/1).

Kami prihatin terhadap kejadian menimpa komisioner KPU, harus dicari akar masalahnya,” ujar anggota Komisi II Fraksi Gerindra, Kamrussamad di ruang Komisi II, Gedung MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan.

Selain itu, Guspardi Gaus dari Partai Amanat Nasional juga mengaku merinding dengan adanya kasus dugaan suap komisioner KPU dengan politisi PDI Perjuangan.

“Saya bicara hari ini, berdiri bulu roma saya dari atas sampai ke bawah. Karena yang disampaikan tadi adalah musibah luar biasa. Sebagai penyelenggara negara, gara-gara seseorang KPU diluluhlantakkan," jelasnya.

Ia pun menyayangkan kasus suap menjangkit lembaga yang selama ini diagungkan dalam sistem demokrasi Indonesia saat ini.

"Institusi yang katanya adalah malaikat, dewa di atas malaikat. Dewa itu artinya dia diagungkan di berbagai aspek ternyata diluluhlantakkan oleh kasus yang kita tahui bersama,” sambungnya.

Mantan Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Pribowo juga menyampaikan keprihatinannya terhadap musibah yang menimpa KPU. Pihaknya meminta agar KPU tetap semangat mengawal demokrasi Indonesia.

“Tetap semangat apakah ini hukuman atau musibah, ternyata integritas itu ada durasi waktunya. Komisoner ada waktunya. Kemarin saya lihat KPU berintegritas, pemilu beirntegritas sekarang hilang,” tandasnya. (Rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita