GELORA.CO - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan tidak terima dengan tudingan yang menyatakan China menguasai investasi di Indonesia Tahun 2019. Menurutnya, investasi tahun 2019 yang mengalir ke tanah air berasal dari berbagai negara.
"Pemerintah berusaha menjaring lebih banyak negara untuk berinvestasi ke Indonesia. Jadi, kini tidak ada lagi dominasi investasi dari satu negara. Dan banyak juga negara yang meningkatkan investasinya di Indonesia," kata Luhut seperti diktip dari wartaekonomi.
Menurut data Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Singapura dan China menjadi negara yang paling banyak menanamkan modalnya ke Indonesia. BPKM mencatat investasi China di Indonesia pada 2019 mencapai US$4,74 miliar, dengan 2.130 jumlah proyek.
Investasi dari China tersebut membuatnya menjadi negara kedua paling banyak berinvestasi di Indonesia, menggeser Jepang yang kini berada di posisi ketiga.
Menurut Luhut, investasi di Indonesia dari ragam negara. Dia mengatakan selain China, Amerika dan Australia, bahkan Timur Tengah juga ikut meramaikan investasi di Indonesia.
"Sekarang kita lihatlah, Australia masuk, Timur Tengah masuk, Jepang masuk, Amerika Serikat masuk. Jadi, enggak bisa lagi dibilang didominasi oleh salah satu negara," sambungnya.
Luhut lantas mencontohkan Uni Emirat Arab yang beberapa waktu lalu, masuk berinvestasi ke Indonesia. Bahkan, kata dia, dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2020 di Davos, Swiss, beberapa negara Timur Tengah tertarik masuk berinvestasi ke Indonesia
"Banyak negara yang mau investasi seperti pertemuan di Davos, yang mana negara-negara Timur Tengah dan Amerika mau masuk. Jadi berimbanglah," jelasnya.
Sementara itu, realisasi investasi 2019 tersebut, ditopang oleh investasi langsung dari asing yang menyumbang 52,3% dari total investasi. Sedangkan investasi dari dalam negeri tercatat menyumbang 47,7% dari total investasi.
Secara rinci, dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp386,5 triliun, atau setara 125,4% dari target Rp208,3 triliun. Juga dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun atau hanya setara 87,5% dari target Rp483,7 triliun.
Adapun untuk realisasi investasi kuartal IV 2019, tercatat sebesar Rp208,3 triliun. Terdiri dari capaian PMDN sebesar Rp103 triliun dan PMA sebesar Rp105,3 triliun.
Realiasi di kuartal IV 2019 tersebut naik 12% bila dibandingkan dengan periode kuartal IV 2018 yang sebesar Rp185,9 triliun. Begitu pula bila dibandingkan dengan kuartal III 2019 yang sebesar Rp205,7 triliun atau naik 1,3%.[ljc]