Korban Banjir Di Pengungsian Mulai Terserang Penyakit

Korban Banjir Di Pengungsian Mulai Terserang Penyakit

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Warga yang menjadi korban bajir mulai terserang berbagai penyakit.

Seperti halnya warga Perumahan Cimareme Indah Blok D RT 04/03, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Korban yang mulai mengungsi sejak Selasa malam (31/12) mengeluhkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari hipertensi, skabies, flu, nyeri pada bagian badan, hingga pusing.

Baur Kesehatan Polres Cimahi, Desiana Sofyan mengatakan, saat ini warga yang terserang penyakit sudah diberikan perawatan. Kemunculan berbagai masalah kesehatan yang diderita warga akibat dari kontak fisik dengan kotornya air banjir.


“Banjir itu rawan mengakibatkan gatal-gatal karena airnya kotor. Kami juga sudah memeriksa kesehatan warga yang mengeluhkan flu, pusing, dan hipertensi karena ketegangan,” ucap Desi ditemui di lokasi pengungsian, Kamis (02/01).

Dilansir Kantor Berita RMOLJabar, berbagai obat sudah disediakan di lokasi pengungsian, terutama untuk gangguan lambung serta vitamin. Sebab, tidak sedikit warga yang bekerja ekstra membersihkan lumpur dan sisa banjir, sehingga mengalami kelelahan akut.

Selain pengobatan fisik, pihaknya juga memberikan trauma healing bagi anak-anak dan lansia yang terdampak banjir walaupun secara kasat mata tanda-tanda trauma tidak terlihat.

“Jadi untuk anak kami ajak bermain game dan kami berikan hadiah. Kalau yang lansia kami tenangkan agar tidak memicu hipertensi lebih parah lagi. Kami berikan vitamin dan cek tensi darah secara rutin,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang warga yang mengungsi, Ani Hartati (41) mengaku mengalami sakit pusing sejak hari pertama mengungsi. Bahkan, dengan kondisi dingin ketika malam hari, badannya mulai mengalami pegal dan pembengkakan.

Kendati menderita sakit, dia akan tetap bertahan di pengungsian sampai kondisi aman dan bersih dari sisa-sisa banjir.

“Alhamdulillah kalau saya tidak harus dilarikan ke rumah sakit seperti mertua. Jadi sementara ini saya di sini (posko pengungsian) kalau sudah beres, terus tanggulnya selesai dibuat bisa pulang ke rumah soalnya khawatir juga bakal banjir lagi,” kata Ani. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita