GELORA.CO - King of The KingDony Pedro dan kaki tangann ya menyebar kebohongan bombastis. Berikut adalah klaim-klaim bohong kelompok King of The King.
Klaim dari King of The King bernuansa duit. Terang saja, banyak orang menjadi terperdaya oleh klaim itu.
Dengan jumlah duit tertentu, seseorang bisa mendapat keuntungan berlipat ganda dari King of The King. Begitulah penipuan yang dijalankan King of The King.
King of The King dipimpin oleh sosok bernama Dony Pedro. Kelompok ini mencuat ke permukaan pada 21 Januari 2020 di Jalan Muala Hasanudin, Cipondoh, Tangerang. Saat itu terbentang spanduk besar. Isinya berupa klaim King of The King yang akan melunasi seluruh utang negara.
Kelompok ini punya perpanjangan bernama Indonesia Mercusuar Dunia (IMD). Jaringannya sampai ke Kalimantan Timur. Berikut adalah klaim-klaim miring dari kelompok King of The King:
1. Janji Rp 3 M di Kaltim
Polisi menangkap pria berinisial BU dan Z, dua orang pria dari Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) Kalimantan Timur. Mereka ditangkap polisi karena mengutip setoran dari korban Rp 1,75 juta per orang dengan iming-iming Rp 3 miliar.
"Setoran Rp 1,75 juta per orang dan dijanjikan dikembalikan menjadi Rp 3 miliar," ujar Kapolres Kutai Timur AKBP Indras Budi Purnomo saat dihubungi, Kamis (30/1).
Mereka menyebut dana yang akan dibagikan ke para penyetor 'uang muka' itu sebagai Dana Amanah Allah. Mereka mulai membual sejak 28 hingga 30 Maret 2019. Setiap setoran yang masuk langsung ditransfer ke rekening yang disebut milik presiden King of The King Dony Pedro.
2. Pamer rekening palsu Rp 720 T
BU dan Z di Kaltim berupaya merekrut anggota sebanyak-banyaknya. Untuk meyakinkan calon anggota, BU memalsukan dokumen yang isinya soal kepemilikan rekening Rp 720 triliun.
"Jelas (dokumen) palsu. Kita sudah kroscek ke BNI di wilayah sini," ujar AKBP Indras Budi Purnomo. dokumen palsu ini dibuat atas nama tersangka BU.
Di Kaltim, pengikut IMD yang terafilisasi dengan King of The King berjumlah 93 orang yang tersebar di Samarinda, Berau, Kutai Timur. Di Kutai Timur ada 20 orang anggota
3. Janji Rp 1 M untuk pembentang spanduk
Pembentangan spanduk 'King of The King' juga terjadi di Nganjuk. Para pembentang spanduk ini dijanjikan mendapat uang Rp 1 miliar dari King of The King Dony Pedro. Sebelumnya, Video pembentangan spanduk yang juga menyebut Indonesia Mercusuar Dunia itu viral di media sosial dan aplikasi percakapan. Polisi pun menelusuri dan mendapatkan beberapa kesaksian dari para pemasang.
"Maksud dan tujuannya, jadi ini adanya keterangan bahwasanya apabila membuatkan suatu banner yang kemudian disosialisasikan melalui media sosial ini dijanjikan akan mendapatkan uang masing-masing per banner iklan itu adalah Rp 1 miliar," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Video berdurasi 1 menit 28 detik itu menunjukkan pemasangan baliho. Narasi pembentangan spanduk disuarakan oleh seorang perempuan. Suara perempuan tersebut menyebut lokasi pembentangan spanduk berada di pasar burung Warujayeng, Nganjuk.
4. Klaim harta Rp 4.500 T di Bank Swiss
Tersangka penipuan dari kelompok King of The King di Kaltim, pria berinisial BU, mengklaim kelompoknya punya akses ke rekening di suatu bank di Swiss, Union Bank of Switzerland (UBS). Dokumennya menunjukkan nominal dengan angka nol berderet panjang, tentu dokumen saja ini cuma tipu-tipu.
"(Dokumen) untuk meyakinkan warga ketika mendaftar untuk bayar biaya (keanggotaan)," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Timur, Kaltim, AKP Ferry Putra Samodra saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).
Dalam dokumen tipu-tipu itu tercantum nilai aset Rp 4.500.000.000.000.000,00. Dokumen gagah-gagahan itu cukup kuat untuk menarik duit orang-orang yang terpedaya. Berbekal klaim harta di Swiss dan bank lainnya, dua tersangka yakni BU dan Z meminta pungutan sebesar Rp 1,75 juta per orang. Janjinya duit ini akan dikembalikan hingga mencapai Rp 3 miliar pada akhir Maret 2020.
5. Klaim mampu lunasi utang RI
Juanda (48), seorang PNS di Karawang, bicara mengenai klaim ini. Juanda menjabat sebagai Ketua Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), lembaga di bawah naungan King of The King. Dia mengklaim harta yang tersimpan di Swiss bisa melunasi utang negara.
"Saya tidak hoaks. IMD berdiri bukan untuk makar, tapi untuk menyelamatkan bangsa dan negara. Untuk melunasi utang Indonesia yang bunganya saja mencapai Rp 1 triliun satu hari," ujar Juanda saat ditemui di kantor Kecamatan Banyusari.
Melihat nasib Indonesia yang terjerat utang besar, Juanda mengatakan, King of The King perlu turun tangan. Caranya dengan mencairkan dana besar yang terpendam di The Union Bank of Switzerland (UBS). Dia mengatakan pencairan harta dari UBS Swiss sedang berproses.
6. Klaim punya program jadikan RI negara super-power
Selain melunasi utang pemerintah, Juanda meyakini, King of The King melalui IMD punya seratus program untuk menuju Indonesia menjadi negara super-power.
"Ada 100 program IMD menuju mercusuar dunia menjadi negara super-power. Paduka duduk jadi Presiden RI dan presiden dunia. Semoga Indonesia selamat dari bahaya asing dan aseng," ujar Juanda.
Jangan percaya dengan klaim-klaim King of The King di atas, karena semuanya bohong dan miring.(dtk)