Kata Istana soal Sikap Cool Prabowo Tangani Klaim China di Natuna

Kata Istana soal Sikap Cool Prabowo Tangani Klaim China di Natuna

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memilih bersikap tenang atau 'cool' menindaklanjuti kasus klaim Natuna oleh China dengan pendekatan damai. Istana menerangkan, tidak ada perbedaan secara prinsip antara sikap Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tidak ada perbedaan secara prinsip," ujar juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, lewat pesan singkat, Sabtu (4/1/2020).

Fadjroel menegaskan, pemerintah satu sikap mengenai Laut Natuna. Pemerintah, kata Fadjroel, bersikap mempertahankan kedaulatan negara dan memprioritaskan pendekatan damai untuk menyelesaikan konflik.

"Bersikap tegas untuk mempertahankan kedaulatan negara dan memprioritaskan usaha diplomatik damai untuk menyelesaikan konflik. Pemerintah satu sikap," kata Fadjroel.

Sebagai informasi, China mengklaim daerah yang dilalui kapalnya di Natuna merupakan daerah teritorinya sendiri. China mengklaim ada garis Nine Dash alias sembilan garis putus-putus, hal inilah yang membuat permasalahan ini menjadi panas.

Simak Video "Perang Opini Indonesia Vs China soal Laut Natuna"

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan masuknya kapal ikan China ke perairan Natuna telah melakukan pelanggaran batas wilayah dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Wilayah itu ZEE Indonesia telah ditetapkan oleh hukum internasional, yaitu United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982).

Padahal China merupakan salah satu partisipan dari UNCLOS 1982. Oleh karena itu, merupakan kewajiban bagi China untuk menghormati implementasi dari UNCLOS 1982.

Prabowo sendiri menanggapi santai masalah ini. Menurutnya semua orang harus tenang, tidak akan ada yang terganggu karena masalah ini. Termasuk investasi dari China.

"Kita cool (tenang) saja. Kita santai kok ya," kata Prabowo di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita