GELORA.CO - Pemerintah belum bisa mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China, menyusul merebaknya virus Corona. Hal ini dikarenakan pemerintah di sana masih mengisolir 15 kota di China.
"Berkaitan dengan evakuasi WNI kita yang ada di Wuhan dan 15 kota lain, yang di-locked, tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi. Tetapi sekali lagi, kota-kota itu masih dikunci," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Puskesmas Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020) kemarin.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun menyebut pilihan evakuasi WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China merupakan pilihan terbuka. Namun evakuasi itu tidak mudah dilakukan.
Sebab status karantina yang ditetapkan pemerintah setempat terhadap tempat asal penyebaran virus corona tipe baru. Indonesia harus bicara dengan otoritas China.
“Tentunya evakuasi adalah opsi yang terbuka, tetapi evakuasi di sebuah wilayah yang (berstatus) lockdown tidak bisa dilakukan dengan serta merta. Kita harus bicara dengan otoritas China karena ada aturan-aturannya,” kata Retno.
Lain halnya dengan pemerintah Indonesia, sebuah pesawat sewaan yang membawa pulang 206 warga negara Jepang dari Wuhan, pusat wabah virus corona. Pesawat itu sudah tiba di bandara Haneda, Tokyo, Rabu (29/1/2020).
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan, Selasa (28/1/2020), warga negara Jepang yang berharap bisa pulang ke Tanah Air berjumlah 650 orang dan pemerintah sedang menyiapkan penerbangan tambahan.
Perdana Menteri Shinzo Abe menekankan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan semua langkah yang memungkinkan guna membawa pulang seluruh warga negara itu, yang ingin kembali ke Jepang.
Sama halnya dengan Jepang, pemerintah Amerika Serikat juga bisa memulangkan warganya. Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi bahwa 240 warganya, termasuk diplomat dan warga negara lainnya, telah diterbangkan ke AS.
Mereka kemudian akan diterbangkan ke Anchorage di Alaska, kemudian ke Ontario di California, 56 kilometer dari Los Angeles seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (29/1/2020) kemarin.
Semua warga AS yang baru saja diterbangkan dari China akan diskrining di Anchorage, dan dikarantina di Ontario hingga dua minggu oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS.(*)