GELORA.CO - Iran marah karena sang jenderal, Qasem Soleimani terbunuh dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak beberapa waktu lalu. Buntutnya, akhir pekan lalu Iran mengibarkan bendera merah.
Jenderal Soleimani tewas saat militer AS menyerang Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1) lalu. Serangan udara itu menewaskan Jenderal Soleimani dan tokoh militer Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, yang merupakan wakil komandan milisi Hashed al-Shaabi yang pro-Iran.
Jenderalnya tewas, Iran pun berang. Warga Iran langsung menggelar protes. Sementara Iran menjanjikan pembalasan dendam atas kematian sang jenderal.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah akan ada pembalasan atas kematian Soleimani. Khamenei pun menunjuk Brigadir Jenderal Esmail Qaani sebagai komandan baru untuk Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran.
Iran pun menunjukkan keseriusannya untuk membalas dendam dengan mengibarkan bendera merah. Pengibaran bendera merah itu dilakukan di tengah prosesi pemakaman Sang Jenderal, pada Sabtu (4/1) lalu.
Aksi itu merupakan pertama kalinya dalam sejarah, bendera merah Iran dikibarkan di Masjid Jamkaran, sebuah tempat ziarah Syiah, di kota suci Iran Qom. Dikutip dari CNN, bendera merah Iran artinya panggilan untuk melakukan pembalasan terhadap kematian Soleimani.
"Panggilan untuk membalas Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, yang dibunuh pada pertempuran berdarah di Karbala. Hussein adalah tokoh sentral dalam Islam Syiah," tulis CNN.
Petunjuk akan adanya aksi balas dendam bahkan sudah terlihat dari serangan ke sebuah area dekat Kedutaan Besar AS di Irak pada Sabtu (4/1) lalu. Hampir secara bersamaan, dua roket juga menghantam pangkalan udara Al-Balad tempat pasukan Amerika dikerahkan, kata sumber-sumber keamanan.
Selain itu, di hari yang sama situs web Program Perpustakaan Penyimpanan Federal, sebuah lembaga pemerintah AS yang kurang dikenal, diretas oleh sebuah kelompok yang mengklaim terkait dengan Iran, yang memasang gambar-gambar yang memperlihatkan bendera Iran dan bersumpah akan membalas dendam atas kematian Soleimani.
Serangan tak berhenti di situ. Pada Minggu (5/1), dua roket kembali jatuh di dekat Kedubes AS di Baghdad, Irak. Serangan roket itu merupakan serangan kedua yang mengenai Zona Hijau yang dijaga ketat karena menjadi lokasi pemerintahan dan misi diplomatik asing.
Laporan sumber-sumber medis setempat kepada AFP menyebut roket ketiga mengenai sebuah rumah di luar Zona Hijau dan melukai empat orang. Belum diketahui pasti siapa dalang di balik serangan-serangan roket tersebut.(dtk)