GELORA.CO - Front Pembela Islam (FPI) langsung mengerahkan para volunternya yang tergabung dalam Hilal Merah Indonesia (HILMI) untuk menolong warga yang terdampak banjir di sejumlah lokasi, Rabu (1/1). Kawasan permukiman yang mayoritas warganya beretnis Tionghoa pun tak luput dari uluran tangan FPI.
Salah satu lokasi banjir yang jadi fokus HILMI FPI adalah Daerah Bekasi Timur. Sekretaris Umum FPI Munarman mengatakan, HILMI mengevakuasi warga terdampak banjir di depan RS Bhakti Kartini Margahayu Bekasi Timur.
"Di wilayah itu banyak etnis Tionghoa dan nonmuslim lainnya. Mungkin kami berbeda dengan mereka dalam etnis dan agama, tetapi kami tetap bersaudara sebangsa dan setanah air," kata Munarman kepada jpnn.com, Rabu (1/1).
Mantan direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu menjelaskan, HILMI menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. "Para sukarelawan HILMI FPI Kota Bekasi dengan menggunakan perahu karet membawa para warga Tionghoa itu ke tempat yang lebih aman," tambah Munarman.
Menurut Murnarman, FPI tak hanya membantu proses evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. Sebab, sukarelawan FPI juga menyalurkan makanan dan bantuan lainnya.
Oleh karena itu FPI juga membuka posko pertolongan bagi warga yang terdampak banjir. Warga Kota Bekasi yang membutuhkan pertolongan bisa berkoordinasi dengan Ketua HILMI FPI Kota Bekasi Aries Ayyash.
Munarman menegaskan, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab selalu berpesan kepada seluruh anggotanya untuk peduli dan berpartisipasi di setiap lokasi bencana. Menurut Munarman, bantuan itu diberikan kepada semua korban tanpa memandang suku dan agama.
"Jangan sekali-kali menganggap musibah yang menimpa saudara kita sebagai beban bagi kita, tetapi itu adalah kewajiban kemanusian," kata Munarman menirukan pesan Rizieq.(*)