GELORA.CO - Halidin (60) bertanya-tanya saat menemukan sebuah tas di depan pintu rumahnya di Bengkulu. Saat hendak menyingkirkan tas misterius itu, tiba-tiba terjadi ledakan bom yang melukai badan dan kakinya.
Ledakan bom itu menggegerkan warga di Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Ledakan terjadi pada Sabtu 11 Januari 2020 sekira pukul 06.30 WIB.
Polisi menduga bom yang daya ledaknya tidak tinggi itu dilatarbelakangi masalah Pilkades. Anak Halidin diketahui maju bertarung memperebutkan kursi kepala desa.
Berikut fakta-fakta ledakan bom di Bengkulu:
Bom Tas
Rakitan bom dimasukkan dalam tas. Tas meledak sekitar pukul 06.30 WIB.
"Iya benar, tadi pagi ada ledakan di Seluma. Ada satu orang korban, yakni pemilik rumah itu sendiri. Korban saat ini sedang mendapatkan perawatan akibat luka terkena ledakan," kata Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Sudarno seperti dilansir Antara, Sabtu (11/1/2020).
Sudarno mengungkapkan bom dalam tas ditemukan di depan pintu. "Kan ditaruh di depan pintu, pagi-pagi buka (pintu), mau disingkirin, eh terus meledak, kan di dalam tas," ujarnya.
Polisi masih menyelidiki orang yang menaruh tas berisi bom itu di depan rumah Halidin.
1 Orang Terluka
Kaki Halidin terluka akibat ledakan tersebut. Dia lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Nggak parah juga, kaki luka percikan ledakan itu," Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Sudarno seperti dilansir Antara, Sabtu (11/1/2020).
Sudarno mengatakan seorang warga biasa. "Yang jelas tidak terlalu keras, kalau keras pasti lebih (dampaknya)" ujarnya.
Low Explosive
Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menentukan jenis bom yang meledak di Bengkulu. Namun, polisi memastikan bom tersebut tidak berdaya ledak tinggi atau high explosive.
"Yang jelas bukan high explosive," kata Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno saat dihubungi, Sabtu (11/1/2020).
Tidak ada kerusakan akibat peristiwa itu. "Low explosive. Karena di TKP juga nggak ada yang rusak. Cuma luka di kaki Pak Halidin, kerusakan rumah tidak ada," ujarnya.
Soal ada-tidaknya dugaan keterlibatan kelompok teroris dalam kejadian ini, Sudarno mengatakan belum ada indikasi. Namun polisi masih bekerja. "Sementara belum," ujarnya.
Aroma Pilkades
Polisi menduga ledakan bom terkait masalah pilkades.
"Dugaannya sementara itu permasalahan pilkades," kata Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno saat dihubungi, Sabtu (11/1/2020).
Dalam pilkades itu, anak Halidin maju dalam pilkades.
"Anaknya yang ikut pilkades, Halidin itu bapaknya. Kemarin beberapa waktu yang lalu ribut, itu didamaikan. Sempat ribut, tapi itu masih dugaan. Kami masih (lakukan) penyelidikan," ujarnya.(dtk)