GELORA.CO - Sejumlah kapal nelayan dan Coast Guard China dilaporkan sudah mulai meninggalkan perairan Natuna Utara. Hal itu terjadi setelah kunjungan Presiden Joko Widodo pada Rabu (8/1).
Namun demikian, Gurubesar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menduga perginya kapal-kapal China tersebut memiliki alasan lain, salah satunya masalah bahan bakar.
"Di tengah laut yang sangat jauh, bahan bakar terbatas. Kita mending BBM habis bisa lari ke Natuna, dekat. Kalau mereka (China) kan jauh," ujar Hikmahanto dalam diskusi bertajuk 'Pantang Keok Hadapi Tiongkok' di Upnormal Coffee, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (12/1).
Pernyataan tersebut kemudian ditimpali oleh mediator, Indra Maulana.
"Berarti ada kemungkinan bahwa perginya kapal-kapal China karena kehabisan bensin, bukan karena Jokowi ke sana?" tanyanya.
Bagi Hikmahanto, kemungkinan tersebut sangat logis lantaran sebuah kapal tidak mungkin berdiam diri di tengah laut begitu lama.
"Pada satu titik tertentu mereka tentu akan kembali untuk mengisi (bahan bakar)," tutupnya. (*)