GELORA.CO - Ombudsman Republik Indonesia meminta pemerintah membentuk crisis center untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia.
Anggota Ombudsman, Alvien Lie menyebutkan, data warga negara China yang ada di Indonesia hingga tahun 2018 sebanyak 32.209 jiwa dan terkonsentrasi di wilayah proyek dan perkantoran perusahaan multi nasional China.
"Pemerintah perlu berancang-ancang menyiapkan crisis center, mengingat mobilisasi manusia dari China ke Indonesia atau sebaliknya cukup tinggi," demikian keterangan Alvin Lie, dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/1).
Selain itu, Alvin Lie juga menambahkan, berdasarkan data The World Bank dan BPS ada sekitar 900 ribu warga negara Indonesia saat ini berada di China.
Ombudsman RI meminta pemerintah melakukan beberapa langkah strategis terkait wabah virus corona.
Pertama, pemerintah diminta meniapkan komunikasi krisis agar masyarakat mengetahui harus menghubungi apabila wabah Corona meluas.
Kedua, Ombudsman meminta pemerintah mengkaji ulang kesepakatan investasi yang mensyaratkan menggunakan tennaga kerja asal China.
"Ini penting untuk mengantisipasi risiko meluasnya wabah virus corona di area-area proyek investasi asal China dan mengurangi dampak ekonomis akibat terganggunya aktivitas investasi," tandas Alvin.
Pemerintah, kata Alvin, juga harus segera mengidentifikasi dan menyiapkan skema perlindungan bagi penduduk Indonesia yang berada di China, baik migran, pelajar dan lainnya.
Pemerintah juga diminta segera melakukan penyesuaian standar pelayanan agar apabila ada pasien yang terjangkit wabah Corona tetap dapat terlayani dengan maksimal.
"Melakukan pemutakhiran berkala dan mempublikasikan perkembangan keadaan berdasarkan tingkat kedaruratan, terutama di area-area rawan, agar bisa memberikan kewaspadaan dan ketenangan bagi publik," demikian keterangan Alvin Lie.[rmol]