GELORA.CO - Sebanyak 1.000 korban MeMiles telah membuat laporan ke Polda Jawa Timur. Laporan ini dibuka secara offline melalui posko pengaduan di SPKT dan online lewat sosial media hingga pesan elektronik.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut laporan terbanyak dilakukan korban secara online. Karena korban MeMiles Tak hanya berasal dari Jatim saja, namun tersebar di seluruh Indonesia. Memiles sendiri mempunyai 264 ribu member yang dicapai hanya dalam waktu 8 bulan dengan himpunan dana mencapai Rp 750 miliar.
"Yang sampai di SPKT Polda Jatim kurang lebih 300 orang. Online sudah hampir 700 orang," kata Truno di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (30/1/2020).
Sementara itu, terkait perkembangan kasus investasi bodong MeMiles ini, Truno menambahkan pihaknya tengah melakukan penyempurnaan proses penyidikan. Karena, berkas penyidikan harus segera dikirim ke kejaksaan.
"Kita ketahui bersama ya, penyidikan terkait aplikasi MeMiles, dalam seminggu pekan kemarin kami memeriksa secara maraton sesuai kepentingan penyidik. Artinya di situ gunanya penyempurnaan dari proses penyidikan ini," ungkap Truno.
Penyempurnaan berkas ini, mengingat masa penahanan tersangka memiliki batas waktu. Sehingga, penyidik harus bekerja cepat menuntaskan kasus ini.
Kemudian konsentrasi penyidik saat ini, nanti setiap perkembangan akan disampaikan kembali tentang barang bukti, kesaksian saksi lain. Tapi konsentrasinya saat ini adalah bagaimana menyempurnakan bekas perkara untuk persiapan pengiriman berkas tahap satu. Mengingat penahanan terhadap tersangka kan berbatas waktu, tidak boleh terlalu lama," imbuhnya.
Selain itu, Truno menyebut kasus ini sudah 85% rampung. Nantinya, dia berjanji akan memberikan update jika ada informasi terbaru.
"Bapak kapolda menyampaikan pada minggu lalu, 80 persen rampung. Artinya saat ini ada peningkatan sekitar 85 sampai 90 persen. Karena masih ada beberapa penambahan alat bukti yang kita tentu perkembangannnya juga kita sampaikan di minggu ini," pungkasnya.(dtk)