GELORA.CO - Pemerintah Turki mengancam balik Amerika jika sampai menerapkan sanksi baru atas negaranya. Ancaman ini disampaikan setelah senat AS berupaya meloloskan sanksi terhadap Turki karena nekat membeli rudal pertahanan udara canggih buatan Rusia S-200.
“Anggota Kongres Amerika harus sadar bahwa dengan memaksakan sanksi tidak akan menghasilkan apapun,” kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu dalam wawancara televisi hari Rabu (11/12).
“Kalau Amerika bertindak positif, kami akan menanggapinya dengan positif, tapi kalau Amerika bersikap negatif, kami akan membalas,” kecamnya.
Sanksi-sanksi atas Turki itu mendapat dukungan bipartisan. Kedua partai besar di Amerika tidak hanya marah karena Turki bergeser lebih dekat ke Rusia, tapi juga karena tindakan Turki menumpas milisi Kurdi Suriah, yang telah membantu pasukan Amerika dalam melawan ISIS.
Turki sebagai bagian dari NATO diharamkan Amerika untuk membeli peralatan militer dari pemasok Rusia. Namun, Turki memandang pembelian peralatan militer AS tidak semudah yang dibayangkan karena diembel-embeli berbagai syarat. (*)