GELORA.CO - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengupayakan daya saing industri nasional agar mampu memberi kontribusi positif terhadap devisa negara. Di antaranya dengan mendorong investasi di sektor otomotif dan mendorong industri memproduksi produk otomotif yang berorientasi ekspor.
Demikian disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/12).
"Seperti yang telah ditegaskan oleh Bapak Presiden, sekarang fokus kerja pemerintah adalah untuk mengurangi impor dan meningkatkan ekspor, serta menambah investasi," kata Agus.
Ia menjelaskan, Indonesia memiliki target ekspor mobil produksi Tanah Air 1 juta unit pada 2025, dan terus meningkat hingga 1,75 juta unit pada 2035.
Sementara ini, ekspor kendaraan CBU pada 2018 mencapai 250 ribu unit dengan pangsa pasar sekitar 80 negara di dunia. Termasuk 5 negara tujuan utama ekspor: Filipina, Arab Saudi, Jepang, Meksiko, dan Vietnam.
"Tahun ini, ekspor kendaraan CBU ditargetkan mencapai 400 ribu unit," imbuh Agus.
Untuk merealisasikannya, lanjut dia, Kemenperin terus mengupayakan komitmen dari prinsipal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang berorientasi ekspor. Pada November 2019 lalu Kemenperin telah melakukan berbagai usaha, salah satunya bertemu dengan sejumlah perusahaan otomotif ternama Jepang.
Hasilnya, Menperin mendapat laporan tentang rencana ekspansi dari Toyota Group sebesar Rp 28,3 triliun. Termasuk pengembangan Toyota, Daihatsu, dan Hino.
"Investasi ini akan direalisasikan dalam periode lima tahun. Yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia," jelasnya.
Di samping itu, Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp 5,1 triliun di Indonesia pada periode 2019-2023.
"Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi, dan sebagainya. Karena memang salah satu nilai positif dari Honda adalah menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia," demikian Agus. (Rmol)