Terpidana Korupsi OC Kaligis Luncurkan Buku 'KPK Bukan Malaikat' di Lapas Sukamiskin

Terpidana Korupsi OC Kaligis Luncurkan Buku 'KPK Bukan Malaikat' di Lapas Sukamiskin

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengacara kondang sekaligus terpidana korupsi, Otto Cornelis (OC) Kaligis, meluncurkan buku berjudul 'KPK Bukan Malaikat'. Acara itu dihadiri sejumlah tokoh politik dan warga binaan Lapas Sukamiskin.

Peluncuran buku tersebut digelar di aula Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Sabtu (7/12/2019). Kegiatannya diisi juga dengan bedah buku karangan OC Kaligis.

OC Kaligis kini menghuni penjara peninggalan Belanda tersebut. Tokoh politik hadir di antaranya Fahri Hamzah, Arteria Dahlan, Masinton Pasaribu. Tampak juga sejumlah terpidana yang kini menjadi warga binaan di Lapas Sukamiskin yaitu Setya Novanto, Jero Wacik, dan Patrialis Akbar.

Namun, sayangnya momen langka tersebut tidak bisa diabadikan. Sebab, para tamu undangan yang datang, termasuk wartawan, tidak diperkenankan untuk membawa telepon genggam berkamera oleh petugas Lapas Sukamiskin.

Lewat buku karyanya itu, OC Kaligis ingin menggambarkan bahwa KPK bukanlah lembaga yang sempurna. Berbagai masalah juga turut mengiringi perjalanan dari lembaga antirasuah tersebut.

"Karena selama ini ketika kita kritik KPK, kita dinilai melemahkan," ucap OC Kaligis.

Sementara itu, Fahri Hamzah memberi sedikit pandangannya. Melalui catatan kecil yang ada di dalam sakunya, ia menyampaikan tiga poin penting dalam diskusi tersebut.

"Saya buat tiga outline, Sukamiskin, OC Kaligis dan pembahasan hukum, sejarah Sukamiskin (lapas) ini harusnya di tulis. Ini lapas tertua dan ini paling layak," ucap Fahri.

Selanjutnya, Fahri menyebut, RUU KPK saat ini sudah selesai dibahas. Ia menyambut baik kehadiran peraturan baru tersebut demi perbaikan lembaga ke depan.

Dia berharap, dewan pengawas KPK bisa segera dibentuk. "Pesan saya kepada pengawas KPK yang akan datang, tolong audit semua yang telah terjadi saat ini," ujar Fahri.

Eks Wali Kota Tomohon (Sulawesi Utara), yang juga terpidana korupsi, Jefferson Soleiman Montesqieu Rumajar, turut menyampaikan harapannya. Dia ingin KPK diaudit kinerjanya oleh dewan pengawas yang nanti dibentuk.

"Harapan kami cuma satu, kami ingin dewan pengawas KPK yang baru bisa audit semua kasus yang telah dikerjakan KPK," ucap Jefferson.
Ia juga meminta RUU Pemasyarakatan segera disahkan. Karena, menurutnya, lapas bukan untuk menjerakan, tapi untuk mengubah para terpidana untuk menjadi manusia yang jauh lebih baik.

"Kita ingin dapat keadilan yang sama, di lapas tidak ada efek jera, saya sebut lapas ini seperti bengkel manusia, dan ini harus benar di perbaiki," tutur Jefferson. ()
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita