GELORA.CO - Temuan motor Harley Davidson, sepeda Brompton dan barang-barang ilegal dalam pesawat baru Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia pada 17 November 2019 lalu berujung pemecatan sang dirut.
Saat bersamaan di media sosial muncul video yang menunjukkan penampakan proses bongkar mobil merah yang diduga Ferrari di sebuah pesawat berlogo Garuda Indonesia.
"Aku musti cek kalau itu ya," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/12)
Sampai Jumat siang (6/12), Heru mengatakan belum bisa memastikan soal video tersebut.
Namun, Kasubdit Komunikasi Dan Publikasi Bea Cukai Deni Surjantoro menambahkan dalam temuan kasus Harley dan sepeda Brompton dalam kasus dirut Garuda, tidak ditemukan mobil Ferrari. Deni bilang video tersebut tidak jelas di mana lokasinya.
"Kalo dilihat video nya di situ kan ada mobil catering luar negeri," katanya.
Sementara itu, pihak Garuda Indonesia melalui Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengonfirmasi bahwa ada salah satu pesawat milik perusahaan yang membawa mobil Ferrari itu. Namun, ia memastikan mobil tersebut merupakan barang kargo yang secara legal dibawa pesawat Garuda Indonesia.
"Saya tidak tahu tanggalnya, tapi itu pengiriman kargo yang legal ke luar negeri," ujar Ikhsan, Jumat (6/12)
Mobil Ferrari itu merupakan barang kargo yang hendak dibawa ke luar negeri, bukan masuk ke Indonesia. Ia menyatakan video yang beredar di publik menunjukkan tempat bongkar muat di Dubai National Air Transport Association (DNATA).
DNATA merupakan salah satu penyedia layanan udara terbesar di dunia yang menawarkan pengelolaan bandara, kargo, katering, dan memiliki rute perjalanan antar lebih dari 400 maskapai di dunia.
"Itu bukan di hangar, tapi ground handling di bandara luar. DNATA itu ground handling di luar negeri," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, Ikhsan turut memastikan bahwa pesawat pembawa mobil Ferrari berbeda dengan yang membawa Motor Harley Davidson bekas dan dua sepeda Brompton hasil selundupan Direktur Utama Garua Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.
"Bukan. Mungkin B777 (pesawat yang membawa mobil Ferrari)," kata Ikhsan.