Said Aqil Bicara Universitas Terpapar Wahabi, ITB Awasi Aktivitas Ancam NKRI

Said Aqil Bicara Universitas Terpapar Wahabi, ITB Awasi Aktivitas Ancam NKRI

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Said Aqil Siradj menyebut rata-rata Universitas di Indonesia terpapar aliran wahabi yang berujung pada sikap intoleran hingga radikal. Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai salah satu universitas yang disebut menyatakan siap mencermati aktivitas yang mengancam Pancasila.

"Terimakasih telah mengingatkan tentang hal (aliran Wahabi) tersebut. ITB telah dan akan terus mencermati," kata Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumn, dan Komunikasi, Miming Miharja, saat dihubungi, Rabu (11/12/2019).

Soal aliran wahabi yang berpotensi berujung pada sikap intoleran ini disampaikan Said Aqil saat diskusi BPIP di Kantor Wapres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat. Diskusi itu bertajuk 'Mewujudkan Negara yang Damai dan Toleran untuk Indonesia yang Lebih Maju'.

Said Aqil mengatakan hampir seluruh Universitas sudah terpapar paham wahabi tersebut. Miming mengatakan pihak ITB akan mengambil langkah jika ada aktivitas civitasnya yang terbukit mengancam dasar negara Indonesia.

"ITB telah dan akan mengambil langkah untuk mencegah dan menindak tegas setiap aktivitas civitas akademika yang mengancam Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan keutuhan NKRI," tegas Miming.

Sebelumnya Said Aqil Siradj menyebut rata-rata Universitas di Indonesia terpapar intoleransi yang bisa berubah menjadi radikal. Said mengatakan hampir semua universitas di Indonesia terpapar, minimal menganut ajaran wahabi. Dia menyebut ajaran itu sangat tekstual yang awalnya memiliki paham intoleran dan bisa berubah menjadi ekstrem.

"Tidak banyak universitas, semua, semua universitas terpapar, minimal paling tidak wahabi, berpikir yang sangat eksklusif, puritan, purity. Yang sangat tekstual, itu minimal, meningkat menjadi intoleran, sudah mulai radikal nih, mulai ekstrem nih kalau intoleran. Mulai dari intoleran akan terjadi radikal, dan jadi terorisme," kata Said Aqil di Kantor Wapres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat.

Said mengatakan buku Sayyid Quthb dibaca dan dijadikan standar tarbiyah atau pendidikan kelompok kajian di seluruh perguruan tinggi ini.

"Tidak ada perguruan tinggi Indonesia yang tidak terpapar kitab Ma'alim fi ath-Thariq kecuali universitas NU yang nggak, saya jamin itu. UI, ITB, IPB, Undip, ITS, Riau, Lampung, Makassar. pokoknya di luar kampus ada kajian tarbiyah bahasa arabnya liqo. Nanti si tutornya namanya murobi, panggil satu-satu akhi, ukhti. Itu aja bahasa Arabnya bisa. Kalau saya ajak bahasa Arab betul ya mereka ndak bisa sih. Cuma akhi, ukhti, liqo," kata Said Aqil.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita