GELORA.CO - Dua istri Wabup Blitar,
Marhaenis Urip Widodo, dilantik sebagai kepala desa di Kecamatan Talun
secara bersamaan, Senin (16/12/2019). Mereka berhasil unggul melawan
kandidat lainnya berkat program unggulan pemberdayaan ekonomi masyarakat
desa.
Meski memiliki program unggulan, namun bukti dinasti
politik Wabup Blitar masih kuat. Dua istri yang dilantik yakni Halla
Unariyanti (48) istri pertama wabup, terpilih kembali menjadi Kepala
Desa Bendosewu. Sedangkan istri kedua, Fendriana Anitasari (33),
terpilih menjadi kepala desa di Desa Wonorejo.
Pelantikan ini
penanda keduanya melanjutkan kepemimpinan untuk periode kedua. Dihubungi
detikcom, Fendriana mengatakan berhasil meraup 2.275 suara dari 3.539
daftar pemilih tetap, dengan jumlah kehadiran 2.789 warga.
"Saya akan melanjutkan visi misi yang belum terealisasi pada periode
sebelumnya. Ada empat pengembangan ekonomi rakyat, yakni mengembangkan
simpan pinjam syariah di BumDes, mengangkat produk unggulan genteng dan
ukm serta membuat desa wisata," jawab Fendriana di ujung telepon.
Fendriana
mengatakan dirinya dan Halla selalu berkoordinasi untuk memajukan desa
mereka masing-masing. Secara lokasi, Desa Wonorejo berada di sebelah
utara rumah pribadi wabup, yang berada di Desa Bendosewu.
Ada empat program pengembangan ekonomi rakyat dari dua istri Wabup Blitar.
Yakni mengembangkan simpan pinjam syariah di BumDes, mengangkat produk
unggulan genting dan UKM serta membuat desa wisata. Kedua desa itu
merupakan sentra produsen genting di Kabupaten Blitar.
Peneliti
departemen politik dari Center for Strategic and International Studies
(CSIS), Arya Fernandes, dua istri Marhaenis yang bisa menjadi kades itu
merupakan bukti dinasti politik masih kuat. Dinasti politik menurutnya
merambah hingga level yang lebih kecil.
"Itu menunjukkan dinasti
politik itu sudah menyebar ke daerah dan di sejumlah daerah dinasti
politik itu menguat pada level yang lebih kecil, misal kades. Kalau
sebelumnya masih banyak bupati kemudian anaknya anggota dewan kemudian
gubernur anaknya bupati, yang di blitar itu menunjukkan pada level yang
lebih kecil sekalipun itu dinasti politik terjadi gitu," kata Arya saat
dihubungi.
Wabup Blitar didampingi dua istrinya/ Foto: Istimewa |
Selain
itu, Arya menyebut dengan memiliki dua istri yang juga pejabat publik
terbuka kemungkinan Urip Widodo akan melakukan penyalahgunaan kekuasaan
atau abuse of power. Wabup Blitar Urip Widodo dinilai bisa saja akan
membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan daerah di mana dua
istrinya memimpin.
Sementara Kemendagri buka suara soal dua istri Wabup Blitar, Marhaenis Urip Widodo. "Hukum negara tak mengatur itu istri pejabat negara," kata Kapuspen Kemendagri Bahtiar.
Namun Bahtiar enggan mengomentari lebih jauh soal dua istri Marhaenis. Dia menilai hal tersebut masuk ranah privat. [dtk]