GELORA.CO - Di tengah tekanan global, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan ekonomi Indonesia sampai saat ini masih mampu tumbuh stabil di atas lima persen. Lebih lanjut Presiden mengatakan pertumbuhan tersebut tercapai berkat kerja keras rakyat Indonesia.
Bahkan secara khusus, Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi stabil itu juga tak terlepas dari jasa ulama.
"Banyak negara yang sudah masuk ke krisis, ke resesi. Alhamdulillah berkat doa dan dukungan bapak ibu sekalian, utamanya dari para ulama, ekonomi Indonesia tetap baik dan stabil di atas lima persen," tutur Jokowi seperti dikutip dari Antara, Senin (30/12/2019).
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi dalam negeri saat ini memang masih berada di atas level lima persen. Pada triwulan III kemarin ekonomi tumbuh 5,02 persen.
Namun bila diperhatikan dalam beberapa triwulan ini pertumbuhan Indonesia cenderung tertekan. Data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II 2018 masih tumbuh 5,27 persen.
Sayangnya, setelahnya pertumbuhan malah terus turun, berturut-turut, 5,17 persen pada kuartal III 2018, 5,18 persen pada kuartal IV 2018, 5,07 persen pada kuartal I 2019, dan 5,05 persen pada kuartal II 2019.
Penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi tersebut pun menimbulkan dampak. Salah satunya ke penerimaan pajak.
Data Kemenkeu menunjukkan penerimaan pajak sampai November 2019 baru mencapai Rp1.136,17 triliun, setara 72,02 persen target APBN 2019 yang sebesar Rp1.577,56 triliun. Realisasi itu turun 0,04 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1.136,66 triliun.
Dengan realisasi tersebut, pemerintah dalam sebulan ini perlu mengejar pajak Rp441 triliun agar target yang mereka telah tetapkan tercapai. (*)