GELORA.CO - Eks Ketua KPK, Busyro Muqoddas mengungkap ada tujuh kali upaya pembunuhan penyidik senior KPK, Novel Baswedan yang dia ketahui. Dia menilai tak logis jika motif di balik penyerangan air keras pada Novel adalah sentimen pribadi.
"Logika seperti yang harus diperkuat oleh teman-teman media. Jadi sama sekali tidak logis kalau ini karena sentimen pribadi dari siapapun juga yang mengaku-mengaku kalau itu. Apalagi polisi aktif kalau sekarang yang ditangkap itu," kata Busyro di Yogyakarta, Senin (30/12/2019).
Selama dia bertugas di KPK, Busyro mengaku mendengar berkali-kali upaya pembunuhan Novel Baswedan. Bahkan dia mengetahui ada upaya pembunuhan terhadap penyidik KPK yang berwajah mirip dengan Novel.
"Penyidik itu menyatakan bahwa 'ini yang ditarget bukanlah saya Pak, tapi adalah Novel. Bapak lihat wajah saya ini mirip nggak dengan bagian-bagian wajah Novel'," ucap Busyro menirukan keterangan penyidik itu.
"Oh iya jidatnya sama," timpal Busyro mengulangi percakapannya di masa lalu.
Penyidik itu, kata Busyro, mengalami patah kaki karena ditabrak dengan mobil berukuran besar. Busyro mengungkap, tak hanya satu kasus tapi ada beberapa kasus serupa di sejumlah daerah.
"Nah polisi aktif (wajahnya mirip Novel Baswedan) yang menjadi penyidik KPK waktu itu kena sasaran, itu ditabrak dengan mobil besar dan kakinya patah berat. Itu salah satu saja, di samping kasus lain di Sulawesi, di Mataram dan sebagainya," lanjutnya.
(Dtk)