GELORA.CO - Hal-hal yang beririsan dengan Jiwasraya tampaknya akan menjadi perhatian selama beberapa waktu ke depan. Seperti halnya sebuah penghargaan Product Development Terbaik yang diberikan kepada PT Jiwasraya (Persero) oleh majalah BUM
Penghargaan tersebut menjadi persoalan karena ternyata diberikan sebulan setelah Jiwasraya gagal bayar atau defisit polis senilai Rp 802 miliar untuk nasabah produk JS Saving Plan. Alhasil, objektiivitas penilaian penghargaan tersebut kembali dipertanyakan.
Menanggapi hal ini, gurubesar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali yang merupakan Ketua Dewan Juri BUMN Branding & Marketing Award 2018 memberikan klarifikasinya. Menurutnya, penilaian dewan juri terhadap Jiwasraya pada saat itu tidak bermasalah.
Dari segi penghargaan tidak ada masalah," ujar Rhenald kepada wartawan, di Jakarta, Senin (30/12).
Rhenald memaparkan, penghargaan tersebut diberikan berdasarkan data laporan keuangan perusahaan plat merah tersebut pada 2017. Di mana sesuai laporan tersebut, Jiwasraya memperoleh untung sebesar Rp 2,4 triliun.
Laporan tersebut pun diakui Rhenald, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
Dari segi produk, JS Saving Plan, menurut Rhenald tidak memiliki masalah juga karena selain sudah dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), produk asuransi ini pun memiliki return yang baik.
Lebih lanjut, membahas persoalan yang menimpa Jiwasraya, Rhenald mengatakan, masalah yang menimpa Jiwasraya sendiri berpusat pada fraud dalam proses investasi, alih-alih dari segi produk.
"Jadi fraud-nya bukan dari produk, dari sisi investasi," tambahnya.(rmol)