GELORA.CO - Dua orang pelaku penyiraman air keras Novel Baswedan telah berhasil diamankan oleh aparat kepolisian. Keduanya mengaku sakit hati dengan Novel lantaran berkhianat dengan Polri.
Belakangan, muncul spekulasi terkait adanya aktor intelektual lain di balik penyiraman air keras Novel Baswedan.
Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan penyidik harus dapat membuktikan bahwa anggapan adanya aktor intelektual di belakang aksi tersebut.
“Harus dibuktikan dua orang ini pelaku utamanya. Enggak ada lagi diluar itu. Baik nanti proses penyelidikan di kepolisian maupun di persidangan,” ujar Ray usai acara forum diskusi Leadership Outlook 2020: Potret Kinerja Pemimpin Potensial yang diselenggarakan KAHMI Institute di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Menurutnya, jika memang benar ada aktor lain di balik penyiraman air keras Novel Baswedan. Hal itu bakal menjadi citra buruk bagi kewibawaan Presiden Joko Widodo.
“Yang kedua kalau orang masih membaca, ada pelaku di luar mereka dan tidak disentuh, itu punya potensi yang buruk terhadap popularitas dan kewibawaan Pak Jokowi,” katanya.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi terhadap kasus Novel Baswedan dan menunggu tim penyidik mengungkap motif sebenarnya dalam peristiwa tersebut.
“Jadi saya kira tinggal menunggu saja, apakah berhenti pada dua nama ini, atau dalam proses persidangannya nanti kita bisa baca ada sesuatu yang disembunyikan,” tandasnya. (*)