GELORA.CO - Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengapresiasi keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mencabut penghargaan Adikarya Wisata dari pemprov kepada Diskotek Colosseum.
Menurut Anwar, langkah Anies merupakan contoh pemimpin yang baik dan patut dihormati.
"Pemimpin itu ketika dia sadar dia salah, dia minta maaf, dia cabut. Itu pemimpin," ujar Anwar saat dihubungi, Senin (16/12).
Anwar mendukung keputusan Anies jika keputusan itu merupakan upaya untuk menghilangkan praktik yang melanggar Pancasila, khususnya sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan, diskotek tak lepas dari peluang terjadinya perbuatan maksiat.
"Tidak boleh ada di negeri ini perbuatan yang bertentangan dengan sila pertama. Karena dalam pasal 29 ayat 1 dinyatakan negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa. Itu bukan kata saya," jelas Anwar.
Menurut Anwar, larangan maksiat itu bukan hanya diajarkan agama Islam, namun juga semua agama.
"Oleh karena itu ya wajar saja orang pertanyakan diskotek terbaik," ujar Anwar.
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memberi penghargaan kepada Diskotek Colosseum dalam kategori hiburan dan tempat rekreasi kategori kelab malam dan diskotek. Piagam penghargaan itu bertanggal 6 Desember 2019, dan ditandatangani Anies selaku Gubernur DKI Jakarta. Namun, tak berselang lama setelah ramai diberitakan media massa, Anies mencabut keputusan pemberian penghargaan Adikarya Wisata untuk Colosseum tersebut.
Pencabutan penghargaan untuk Colosseum itu diumumkan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah saat konferensi pers pada Senin (16/12) petang.
Penghargaan, kata Saefullah dicabut karena ada laporan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta. Di dalam laporan yang dikeluarkan tanggal 7 September itu disebutkan Colosseum menjadi salah satu diskotek yang mendapat perhatian khusus karena kasus narkotika.
Bukan hanya membatalkan penghargaan untuk Colosseum, Anies pun menginstruksikan inspektorat untuk memberikan sanksi bagi pejabat DKI yang terbukti lalai memberikan penghargaan Adikarya Wisata ke diskotek Colosseum.
"Jabatan terlibat sementara dinonaktifkan selama pemeriksaan berjalan," ujar Saefullah.
Saefullah menjelaskan Anugerah Adikarya Wisata yang diberikan DKI kepada Colosseum dimaksudkan untuk pemilik bisnis yang memberikan kontribusi. Kemudian DKI memberikan penghargaan kepada usaha yang memberikan pelayanan wisatawan dan pembangunan wisata di Ibu Kota.[]