GELORA.CO - Sejumlah WNI mengalami kekerasan di Philadelpia. Dalam satu bulan terakhir, setidaknya tujuh warganegara Indonesia menjadi korban kejahatan di kawasan Philadelphia Selatan.
Dari ketujuh korban itu, empat di antaranya adalah wanita.
Kekerasan yang dialami adalah perampokan saat berada di S 18th dan S 17th Street, serangan oleh orang tak dikenal, dan perampasan.
Salah satu korban, pimpinan kelompok pekerja Indonesia di perusahaan Direct Mail Advertising itu dirampok usai pulang kerja oleh dua orang tak dikenal saat menunggu mobil jeputan. Satu amplop gaji Milan dan dua amplop gaji titipan dua pekerja Indonesia lainnya dirampas.
Hana dan Danu, dua WNI yang sedang menikmati liburan, juga mengalami kejadian nahas. Mereka dirampok di 16 th dan Chadwick Street, pada 21 Desember sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
“Kami sedang berjalan ke arah 17 th dan Mifflin Street, penjahatnya datang dari arah berlawanan dan langsung menyerang saya,” kata Hana.
Melihat Hana diserang menggunakan pemukul baseball, Danu berniat menolong tetapi dia langsung dipukuli oleh empat penjahat.
“Saya dipukul, dibanting ke trotoar dan diinjak-injak oleh mereka,” ujar Danu.
Hana mengaku kehilangan sejumlah uang, telepon genggam dan jam tangan sedangkan Danu kehilangan 2 paspor dan uang.
Menurut Danu, dia datang ke Philadelphia dua minggu sebelum musibah itu untuk menikmati liburan musim dingin di Amerika.
Dengan luka saya ini, dokter bilang saya butuh setidaknya tiga bulan untuk pulih,” katanya lirih.
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha, membenarkan adanya kasus kriminal yang dialami WNI di Philadelphia.
"Ya, benar. Telah terjadi beberapa kasus kriminal perampokan di Philadelphia di mana WNI menjadi korban. Saat ini kasus telah ditangani KJRI New York," ujar Judha, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (31/12).
Hingga saat ini kasus yang terjadi adalah kriminal murni perampokan, sebut Judha. "Kasus ini tidak hanya terjadi terhadap WNI, namun juga warga lainnya. Wilayah South Philadephia memang termasuk rawan kejahatan."
Judha menyampaikan KJRI New York bekerja sama dengan Kepolisian Philadephia akan mengadakan pertemuan pada awal Januari dengan komunitas masyarakat Indonesia di Philadephia untuk membahas langkah pelindungan dan pencegahan.
Judha pun memberikan saran kepada WNI yang akan bepergian ke Amerika Serikat untuk selalu waspada dan berhati-hati.
"Kepada WNI yang hendak bepergian ke AS, diimbau untuk lebih berhati-hati, dan tidak segan-segan untuk menanyakan situasi daerah yang akan dikunjungi ke Perwakilan RI setempat," ujar Judha.
Informasi mengenai Perwakilan RI dapat diakses melalui aplikasi Safe Travel Kemlu. Atau hubungi 5, East 68th Street, New York, NY 10065, The United States of America. No telepn (+1-212)879-0601 to 604. [rmol]