GELORA.CO - Persoalan keuangan di internal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memang sempat terjadi sejak era awal reformasi. Tapi persoalan itu sudah berhasil diselamatkan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Begitu tegas Wakil Sekjen Partai Demokrat, Didi Irawadi dalam diskusi bertema "Bara Jiwasraya Sampai Istana?" di Gondangdia, Jakarta, Minggu (29/12).
"Proses penyelamatan terus dilakukan, di era Bapak SBY dan cukup berhasil," kata Didi.
Skandal Jiwasraya, kata Didi, menjadi ramai di tahun 2018 saat perusahaan itu tidak mampu membawarkan kewajiban. Terlebih, dana yanh cukup besar itu dinyatakan gagal bayar menjelang Pemilu.
"Puncak masalah Jiwasraya tahun 2018, dan tahun 2019. Sehingga sebagian orang menduga ini ada apa kok menjelang Pemilu 2019," jelasnya.
Bahkan, Diri Irawadi menilai bahwa kasus Jiwasraya jadi skandal terbesar setelah skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Pasalnya, dalam kasus ini Jiwasraya meminta dana talangan yang jumlahnya mencapai Rp 32 triliun.
"Kasus Jiwasraya skandal industri asuransi terbesar, salah satu skandal terbesar di Indonesia setelah BLBI," pungkasnya. [rm]