GELORA.CO - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo telah mengumumkan tesangka penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Terungkap ada dua pelaku dan keduanya merupakan anggota polri aktif dengan inisial RB dan RM. Beragam spekulasi pun muncul di tengah masyarakat. Utamanya mengenai dugaan kedua polisi tersebut disuruh atasan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai dugaan tersebut kurang tepat. Dugaannya, anggota polisi itu sebatas dendam terhadap Novel Baswedan.
Dia menyerang Novel dengan air aki mobil yang sudah dicampur air, yang dia siapkan sebelumnya. Tujuannya karena merasa kesal dan dendam dengan ulah Novel, yang tidak dijelaskan pelaku kenapa pelaku dendam pada Novel,” urai Neta kepada wartawan, Jumat (27/12).
Neta menjelaskan, setelah menyiapkan air aki mobil, pelaku meminta temannya untuk diantarkan ke kawasan perumahan Novel Baswedan di Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan sepeda motor.
Temannya pelaku tidak tahu menahu bahwa terduga pelaku akan menyerang Novel,” ungkap Neta.
IPW berharap kasus Novel ini dibuka Polri dengan lebih transparan ke publik. Terutama setelah pelaku penyerangan ditangkap. Dengan begitu, Polri tidak terus menerus tersandera kasus Novel.(rmol)