GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut hadir dalam Reuni Akbar 212 yang digelar di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (2/12) lalu.
Anies datang dengan mengenakan pakaian dinas, seolah ingin memberi gambaran bahwa dirinya merupakan gubernur bagi seluruh warga di ibukota.
Terlepas dari itu, Anies mendapat pekikan “presiden” saat berada di panggung utama acara yang dibalut dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad itu.
Menanggapi pekikan tersebut, Kepala Peliputan CNN Indonesia TV, Revolusi Riza menegaskan bahwa publik memang harus memberi pengakuan pada reputasi Anies yang memang memiliki peluang tinggi di Pilpres 2024 mendatang.
Sehingga, sambungnya, menjadi sah dan wajar saat ada orang yang menyatakan dukungan dan memekikkan teriakan “presiden”.
“Harus diakui, Anies merupakan kandidat yang cukup punya kans untuk 2024,” tegasnya dalam sebuah diskusi Layar Demkrasi bertajuk “212 dan Panggung Politik Anies”, Senin malam (2/12).
Namun demikian, Revo mengingatkan pada Anies dan pendukungnya bahwa proses menuju 2024 masih panjang dan akan terjadi banyak dinamika.
“Jokowi itu di 2014 muncul last minute,” tekannya mengingatkan.
Senada itu, wartawan senior Tempo, Bambang Harymurti mengurai bahwa Anies memang berpeluang di 2024. Syarat mutlak menuju itu, sambungnya, Anies harus sukses pimpin DKI.
Selain itu, dia mengingatkan bahwa lawan-lawan Anies akan silih berganti melancarkan serangan. Jika bisa dikonversi jadi simpati, Anies akan melambung. Tapi sebaliknya, jika gagal antisipasi, Anies akan prematur.
“Semua orang mengerti ini, pasti lawan-lawannya akan hajar dia,” tutup Bambang. (Rmol)