GELORA.CO - Rencana putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Bobby Nasution ikut dalam gelaran Pilkada Serentak 2020 terus menuai sorotan.
Pasalnya, baik Gibran dan Bobby dipastikan akan mendapat bantuan dari kaki tangan penguasa untuk memperlancar jalan menjadi kepala daerah.
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengingatkan, di Indonesia masih banyak pejabat yang memanjakan patronnya. Sudah menjadi lazim, anak pejabat yang lebih tinggi bakal turut mendapat perlakukan istimewa dari pejabat di bawahnya.
Hal serupa, sambungnya, juga akan terjadi pada pencalonan Gibran di Solo dan Bobby di Medan.
“Ada embel-embel anak pejabat saja dilayani berlebihan di bawah. Apalagi ini ada embel-embel anak dan menantu presiden, bisa silau dan "overacting" pejabat dan pemodal di bawah ingin cari muka ke presiden," katanya kepada wartawan, Minggu (8/12).
Dia lantas membandingkan pencalonan tersebut dengan yang dilakukan anak Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY maju di Pilkada DKI 2017 tepat setelah ayahnya lengser.
"Benar, AHY memang baru maju pilkada pasca Pak SBY sudah tidak lagi menjabat presiden. Karena memang itu sikap Pak SBY kepada anggota keluarganya," ujar Jansen. (Rmol)