GELORA.CO - Yusuf Martak, mengatakan pihaknya telah berusaha memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke tanah air.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak, mengakui pihaknya telah berusaha memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke tanah air.
Namun, Yusuf menyayangkan adanya intervensi yang membuat Rizieq tidak bisa pulang.
Dalam orasinya pada Reuni Akbar, Senin (2/12), Yusuf menyampaikan adanya tangan yang bermain di belakang semua itu.
"Dengan segala perjuangan kami mendatangkan Habib ke reuni ini tetapi ada tangan kotor, tangan jahat yang bermain di belakangnya," kata Yusuf di kawasan Silang Monas.
Yusuf berharap, pencekalan dan pengasingan terhadap Rizieq dapat diakhiri, dan orang yang mengganjal kedatangan Rizieq akan mendapatkan risiko.
"Silakan yang punya kekuatan kekuasaan melanjutkan apa yang diinginkan, tapi Insya Allah pertolongan Allah akan datang pada saatnya. Mereka akan merasakan bagian risikonya. Kita akan bermunajat tentang kelangsungan NKRI dan kemaslahatan umat Islam dan umat yang lain dan mendoakan agar segera pencekalan, penghambatan, pengasingan harus dapat diselesaikan," teriak Yusuf dalam orasinya.
Yusuf mengungkapkan Rizieq bakal pulang sebelum Reuni 212 pada 2020.
Dan Insya Allah pemerintah Saudi Arabia sedang berusaha dan dibebaskan Habib Rizieq. Dan Insya Allah pada kesempatan yang akan datang sebelum Reuni 2020 HRS sudah bisa berkumpul dengan kita," pungkas Yusuf.(rmol)