Wow! Pengemis Tajir Bawa Duit Rp 194 Juta Diamankan di Jaksel

Wow! Pengemis Tajir Bawa Duit Rp 194 Juta Diamankan di Jaksel

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sudin Sosial Jakarta Selatan (Jaksel) mengamankan pengemis tajir bernama Muklis (65) yang membawa uang Rp 194,5 juta di Kebayoran Lama. Pengemis itu disebut juga pernah diamankan pada 2017.

"Iya betul, itu malah Rp 194,5 juta, betul jadi dia ketika dilakukan penjangkauan oleh Sudin Sosial Jakarta Selatan, nah itu dia sudah diikuti pengemis itu, kemudian dia itu lagi pergi ke bank," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah saat dihubungi, Jumat (29/11/2019).

Irmansyah mengatakan petugas Sudin Sosial Jaksel sudah mengikuti pengemis tersebut saat masuk ke bank. Kemudian, setelah keluar dari bank, pengemis tersebut langsung diamankan oleh petugas.

"Waktu selesai dari bank, kan sebelumnya sudah ketahuan sudah diikuti dan ketahuanlah kalau dia PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) atau pengemis, lalu keluar dari bank langsung dibawa penjangkauan dan diperiksa betul, uangnya masih bagus-bagus, ternyata itu dia ketika dapat dikumpulin dan ditukerin dengan uang-uang bagus," ucapnya.

Setelah diperiksa, sebut Irmansyah, pengemis tersebut memang berencana mengumpulkan uang Rp 200 juta dan dibawa ke kampungnya. Menurutnya, pada 2017, pihaknya juga mengamankan pengemis tersebut.

"Pakai buat apa (uangnya) belum tahu. Yang pasti, dia pengemis itu. Dulu sudah pernah juga dia kena jangkauan sama kita tahun 2017. Waktu itu dia juga nilai besar, sampai Rp 90 juta," ujarnya.

Irmansyah menjelaskan pengemis yang tertangkap biasanya akan diserahkan ke panti sosial untuk diberi pembinaan. Sejauh ini sudah ada 279 titik di DKI Jakarta yang dipantau oleh 429 petugas dinsos. Namun, menurutnya, fenomena pengemis tajir ini terus berulang karena masyarakat juga masih memberi uang kepada para pengemis.

"Ini karena masyarakat ngasih kan, bukan nggak boleh, tapi memang kalau masyarakat mau membantu dan sebagainya, sebaiknya ke lembaga yang sudah kita percaya daripada ke individu itu, maka dia jadi banyak. Kalau nggak ada yang ngasih, mereka ngapain juga ke situ. Kita imbau ke masyarakat, ayolah, jangan memberi di lampu merah, atau memberi ke pengemis. Beri saja ke lembaga-lembaga sosial," ungkapnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita