Wah, Bakal Ada Nama Jonan dan Susi di BUMN

Wah, Bakal Ada Nama Jonan dan Susi di BUMN

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tiba-tiba saja nama Jonan menyeruak. Disebut-sebut dia calon kuat petinggi di PT Garuda.

Setelah merombak jajaran komisaris dan direksi PT Pertamina, Inalum, serta BTN,  Menteri BUMN Erick Thohir juga bakal mulai merombak jajaran petinggi PT Garuda.

Ya, Erick tengah membenahi perusahan pelat merah itu. Ia menempatkan calon-calon yang berpengalaman dan tangguh.

Muncul kabar, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan serta Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga bakal mendapat jabatan di perusahaan negara.

Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga saat ditanya isu nama Jonan yang menjadi petinggi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, tidak membantah tapi juga tidak mengiyakan.

"Jonan? Nanti lihat saja. Tapi kan sesuai janji kami kan bahwa bisa saja banyak, ada (mantan) menteri, mantan wamen," kata Arya, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Prestasi Jonan memang tidak diragukan lagi. Sewaktu menjabat sebagai Dirut KAI, Jonan berhasil menyulap wajah buruk perkeretaapian Indonesia.  Di bawah kepemimpinan Jonan, KAI yang merugi, berhasil berbalik untung hingga Rp 1 triliun pada tahun 2014.  

Begitu juga saat ia menjabat sebagai Menteri ESDM. Belum genap dua tahun sebagai Menteri ESDM,  Jonan meraih Top 3 Populer Minister. Jonan menerima penghargaan sebagai Top 3 Popular Minister dalam ajang penghargaan "Indonesia Corporate Public Relation Award 2018 Beyond Public Relation Excellence" yang dihelat oleh Warta Ekonomi.

Selain nama Jonan, terdengar nama Susi yang bakal menjadi calon petinggi di perusahaan pelat merah sektor perikanan. Ketika ditanya, lagi-lagi  Arya tak menjawab.

Arya menekankan Kementerian BUMN tak menutup kemungkinan bila mantan menteri dan mantan wamen berpeluang menjadi petinggi BUMN.

"Ada kemungkinan mungkin mantan wamen, mantan menteri. Kita masih cari-cari mantan-mantan menteri, mantan-mantan wamen, kita cari untuk melengkapi BUMN kita. Yang cocok tapi ya, kalau nggak cocok jangan dipaksakan juga," tutup Arya. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita