GELORA.CO - Video penyidik KPK Novel Baswedan saat menjalani perawatan akibat penyiraman air keras viral di media sosial. Video itu diviralkan dengan narasi mata kiri Novel baik-baik saja, seolah-olah tidak seperti orang yang terkena air keras. Novel memberikan penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Video itu di-posting oleh Akun Twitter @AdellaWibawa pada Senin (4/11/2019).
"Mata novel baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..!?dia kaget dg tiba2 kemunculan wartawan NET,liat matanya dan pipi mulus pdhl baru kasus penyiraman," tulis akun itu.
Mata novel baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..!?dia kaget dg tiba2 kemunculan wartawan NET,liat matanya dan pipi mulus pdhl baru kasus penyiraman. pic.twitter.com/uoUjoGhuyD— 🌺Della wb🆔🇮🇩 (@AdellaWibawa) November 4, 2019
Dalam video yang dilihat media, Selasa (5/11), terlihat Novel, yang memakai pakaian biru, menaiki kursi roda dan didorong seorang pria di sebuah rumah sakit. Kemudian ada seseorang menanyakan kondisi mata Novel. Video merupakan video milik Net TV, yang dipenggal kemudian diviralkan di media sosial.
Novel terlihat berbincang dengan orang tersebut. Novel menjawab semua pertanyaan yang diajukan dari orang itu. Novel juga terlihat sesekali melihat ke arah orang yang merekam video itu.
"Pak Novel sehat, Pak, gimana kabarnya? Mata sekarang bisa lihat nggak Pak? Burem gitu," kata wartawan dalam video itu.
"Belum dilakukan pemeriksaan Pak?" tanya orang itu lagi.
"Setiap hari, kata dokter menunggu proses karena harus bertahap ya," jawab Novel sembari terus didorong menggunakan kursi roda.
Lalu bagaimana penjelasan Novel Baswedan?
Novel Baswesan melalui tim kuasa hukumnya, Alghiffari Aqsa, memberikan penjelasan mengenai video tersebut. Menurut Novel, video itu diambil pada 2017 sebelum dia menjalani operasi OOKP (osteo odonto keratoprosthesis) pada mata kirinya.
"Ini video diambil sekitar bulan April/Juli 2017. Saat itu belum dilakukan operasi OOKP pada mata kiri," kata Novel dalam keterangan tertulis yang disampaikan tim kuasa hukumnya.
Novel menjelaskan, saat itu dokter yang menanganinya tengah melalukan upaya pemasang selaput membran plasenta untuk menumbuhkan jaringan yang mati di kedua matanya. Namun, ia mengatakan, hingga Agustus ternyata tidak ada perkembangan.
"Ternyata sampai sekitar bulan Agustus tidak juga ada perbaikan, sedangkan diperkirakan 6 bulan setelah kejadian kedua mata akan tidak bisa lihat sama sekali. Saat itu bila orang lihat mata kiri saya seperti tidak sakit, bahkan tidak merah dan bening, seperti kelereng. Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," jelasnya.
Karena itu, Novel mengatakan langsung dilakukan operasi OOKP pada mata kiri yang rusaknya lebih parah. Menurutnya, wajar bila ada orang awam yang mengira matanya tidak sakit.
"Jadi wajar saja orang awam mengira saya tidak sakit," sebutnya.
Ia mengatakan selama ini selalu didampingi rekan kerjanya di KPK. Ia juga mengatakan selalu menyampaikan perkembangan kondisi matanya ke pimpinan KPK.
"Kawan-kawan dari KPK yang dampingi saya yang mengena perkembangan pengobatan mata saya dari hari ke hari. Dan setiap update dari dokter disampaikan ke pimpinan," tuturnya. [dt]