GELORA.CO - Ustaz kondang Abdul Somad atau biasa disebut UAS hadir di Kota Palembang, Jumat (1/11). Kedatangan UAS untuk meresmikan Masjid Nurhidayah yang berada di Jalan Demang Lebar Daun, Kota Palembang.
Di kesempatan itu, Ustaz Abdul Somad, menyampaikan untuk berpikir bahwa ini adalah ibadah terakhir, dan ibadah inilah yang menjadi bekal menghadap Allah SWT. “Hari ini semua orang melihat masjid yang tegak berdiri,” ujar UAS.
Dia mengatakan, bahwa orang yang memberikan tanah, orang yang bersedekah maka orang itu akan dikenang namanya. Dia pun menyebut, bahkan malaikat akan mencatat amalnya.
“Maka berpikirlah apa yang kita panen sampai di masa mendatang. Apa yang kita tanam, maka akan kita menuainya di masa mendatang,” kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, mengatakan sebagai warga yang tinggal di sekitar daerah itu, sangat berterima kasih kepada yayasan yang telah susah payah menyelesaikan pembangunan masjid itu. Menurutnya, kehadiran masjid itu tidak lepas dari peran dan dukungan masyarakat ditambah lagi atas bantuan dari pihak BUMN dan BUMD.
“Alhamdulillah peresmian itu terlihat ramai, namun saya minta keramaian itu dapat berkesinambungan jangan saja waktu peresmian saja,” katanya.
Dia juga menambahkan, masjid itu agar dapat dimuliakan dan dimakmurkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. “Membangunnya memang sesingkat mungkin dengan mempunyai dana yang cukup. Tapi kita mempunyai tanggung jawab besar agar masjid ini untuk dapat dimakmurkan melalui kegiatan-kegiatan yang positif seperti pengajian, kegiatan keagamaan dan kegiatan Islam lainnya,” ungkap dia.
“Alhamdulilah kita dapat bersama-sama shalat berjamaah, apalagi semakin istimewa sebagai khotib dan sekaligus imamnya Ustaz Abdul Somad,” ujar dia lagi.
Terpisah, Ketua Pengurus Masjid Nurhidayah, Musyrif Suwardi, mengatakan bahwa masjid itu mulai dilaksanakan renovasi pada April 2016 lalu dan selesai di Agustus 2019. Dia menyebut, masjid itu hampir selesai 100 persen dan tinggal lagi AC-nya di lantai 2.
“Masjid itu memiliki lebih kurang luasnya sekitar 1.000 meter persegi dengan menelan biaya Rp4,5 miliar. Dana berasal dari zakat, infak para jamaah dan juga dari donatur,” tutupnya. [ns]