Ustadz Abdul Somad: Kenapa Cadar Dilarang, Celana Sempit Dibiarkan

Ustadz Abdul Somad: Kenapa Cadar Dilarang, Celana Sempit Dibiarkan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi terkait niatnya mengkaji penggunaan niqab atau cadar bagi wanita yang berada di lingkungan instansi pemerintah, masih menuai polemik. Banyak yang mengkritik Fachrul, termasuk dai kondang Ustaz Abdul Somad atau biasa disapa UAS.

Sebuah video diunggah oleh akun Twitter @WWDC19_ yang berisi ceramah UAS mengenai cadar. Video itu diunggah pada Sabtu, 2 November 2019 dan sudah dilihat hingga 14 ribu dan diretweet oleh 56 akun.

Dalam video tersebut, Ustaz Abdul Somad menjawab pertanyaan yang dituliskan oleh jemaah pengajian terkait apakah menutup aurat bagi wanita itu harus memakai cadar. Lalu, dia pun menjawab dengan ada yang membolehkan dan ada juga yang melarang memakai cadar.

Menurut dia, ada dua ulama besar yang berbeda pendapat mengenai wanita memakai cadar. Pertama, Syeikh Ibnu Utsaimin mengatakan perempuan wajib memakai cadar. Tapi, Syeikh Al-Bani mengatakan perempuan tak wajib pakai cadar karena wajah bukan aurat.

“Tengok, Syeikh Al-Bani mengatakan tak wajib pakai cadar. Syeikh Utsaimin wajib pakai cadar,” kata UAS yang dikutip pada Minggu, 3 November 2019.

Di antara dua pendapat ulama itu, Ustaz Abdul Somad mengambil jalan tengah, yakni tidak melarang tapi juga tak mewajibkan wanita memakai cadar. Menurut dia, apabila ada wanita bercadar itu bagus.

“Ustaz condong kemana? Saya jalan pertengahan. Yang pakai cadar, bagus. Mahasiswi kalau pakai cadar, bagus. Mahasiswi memakai cadar supaya dosen tak jelalatan matanya, anak-anak gadis bagus pakai cadar,” ujarnya.

Meski begitu, dia merasa kasihan juga melihat wanita yang pakai cadar ketika makan. Tampaknya, mereka yang bercadar rumit sekali kalau mau makan. Karena, ia harus mengangkat cadar lalu memasukkan makanannya.

Untuk itu, Ustaz Abdul Somad punya tips biar tidak sulit makan bagi perempuan bercadar.

“Cuma yang kasihan perempuan pakai cadar pas waktu makan. Cemana caranya ustaz? Diblender nasi itu supaya diminum,” kata UAS.

Lalu, Ustaz Abdul Somad bercerita pernah dihampiri oleh seorang mahasiswi yang masuk ke ruangannya sambil menangis. Ia pun bingung, kenapa mahasiswi itu menangis. Akhirnya, mahasiswi itu cerita kalau disuruh keluar oleh dosen cuma karena memakai cadar.

Waktu itu, ia tengah menjabat sebagai Sekretaris LPM (Lembaga Penjamin Mutu) di sebuah universitas. Tapi, ia tak menyebutkan nama kampusnya itu.

“Mahasiswi yang pakai cadar keluar dari lokal saya. Menangislah mahasiswi tadi masuk ke ruangan saya. Kamu kenapa? Dosen melarang saya masuk Pak karena saya harus buka cadar, tapi saya tak mau buka cadar,” ujarnya.

Dia lalu menyarankan agar mahasiswi itu menghadap ke rektor. Alhasil, rektor memenangkan mahasiswi sehingga dibolehkan memakai cadar.

“Rektor memenangkan dia. Dia boleh pakai cadar, dosen harus mengizinkan mahasiswi pakai cadar. Bagus,” jelas dia.

Menyambung cerita tersebut, Ustaz Abdul Somad kemudian mempertanyakan kenapa ada yang melarang wanita menutup auratnya dengan memakai cadar. Tapi anehnya membiarkan kaum hawa yang cuma memakai rok mini atau celana sempit.

“Kenapa orang pakai cadar dilarang? Pakai cadar dibisik-bisik, tengok itu teroris. Yang celana sempit didiamkan. Dia pakai cadar bagus,” katanya.

Tapi, Ustaz Abdul Somad juga mengingatkan kepada para orangtua agar tetap mengawasi apabila ada anak perempuannya yang memakai cadar lalu mengajak atau membawa temannya main ke rumah.

“Cuma saja bapak ibu kalau ada anaknya bercadar bawa kawan periksa, mana tahu bercadar berkumis. Karena kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Waspadalah,” tandasnya.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita