GELORA.CO - Sejak 2014 hingga 2019 ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu berada di luar pemerintah. Bahkan di periode kedua pemerintahan Jokowi, partai dakwah ini kembali menegaskan bakal tetap setia dijalur oposisi.
Presiden PKS Sohibul Iman mengungkapkan setidaknya ada tiga alasan kenapa PKS memilih istikamah tetap berada di luar pemerintah.
“Pertama, ini yang sangat gampang, yaitu kita ingin menjaga kepantasan demokrasi. Rasanya aneh bila di negara yang sudah menetapkan bahwa sistem politiknya adalah demokrasi lalu semua jadi bagian dari pemerintah, enggak ada yang check and balances,” kata Sohibul di sela Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Dengan sikap ini, sambung Sohibul, justru PKS ingin menyelamatkan demokrasi. Kemudian alasan kedua yakni, PKS ingin memberikan pelajaran politik.
“Pergiliran kekuasan melalui kontestasi. yang namanya kontestasi pasti ada yang menang dan kalah maka bagi yang kalah dalam hal ini kita di 02 maka kita harus memberikan kesempatan kepada yang menang untuk menjalankan pemerintahan,” jelas Sohibul.
Lalu alasan terakhir yaitu, PKS mendengar suara rakyat sebagai konstituen dan para kader dimana mereka menginginkan jalannya pemerintahan ini ada check and balance.
“Makanya ada yang di luar pemerintah. PKS dengar ini,” pungkas Sohibul. (Rmol)