GELORA.CO - Teror bom dengan target aparat keamanan dalam hal ini petugas kepolisian terjadi di Polrestabes Medan, Rabu pagi (13/11). Banyak kalangan menilai polisi kecolongan dengan adanya pelaku teror tersebut yang menyerang markas aparat.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan tidak sepakat jika aksi teror itu dikatakan polisi kecolongan namun akan melakukan penindakan tegas bagi para terorisme.
"Engga lah. Memang teroris itu selalu nyolong. Ya enggak apa-apa, istilah kecolongan lalu dipolitisir lagi. Pokoknya ditindak," papar Mahfud di Rakornas Kemendagri, SICC, Sentul, Rabu (13/11).
Pelaku teror bom kerap melakukan serangan ke sejumlah markas aparat kepolisian. Oleh karena itu, Mahfud mengatakan secara otomatis setelah kejadian ini aparat kepolisian akan melakukan pengamanan lebih.
"Ya dengan sendirinya lah. Saya kira itu tak usah ditanyakan, sudah pasti akan dilakukan pengamanan-pengamanan yang lebih ketat," katanya.
Mantan Ketua MK tersebut mengatakan upaya preventif aparat keamanan telah dilakukan dengan mengerahkan seluruh instansi terkait seperti BIN dan lainnya.
"Nanti itu sudah ada polisi lah. Pencegahan sudah kita lakukan. Ada intelejen, informasi. Kalau tak ada pencegahan, makin banyak kayak gini," katanya.
Mengenai pelaku teror bom kerap mengincar aparat kepolisian, Mahfud menyerahkan kepada BIN untuk diteliti dan dianalisa.
"Itu kesimpulan anda. Orang lain mungkin berkesimpulan lain. Biar saja. Itu fakta, yang anda lihat seperti itu. Polisi mulu (jadi korban) biar itu dianalisis oleh intelejen," tandasnya.(rmol)