GELORA.CO - Budayawan Jaya Suprana sempat gelisah. Lewat pesan singkat yang dikirimkannya pagi tadi (20/11), Jaya Suprana bertanya kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL, apakah ada politikus Partai Demokrat yang juga bernama Jaya Suprana.
“Mohon pencerahan Anda,” katanya menutup pesan.
Pertanyaan itu diajukan Jaya Suprana terkait pemberitaan di berbagai media yang menyebutkan seorang politisi Partai Demokrat bernama Dian Pranajaya kemarin (Selasa, 19/11) ikut melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Mabes Polri karena dinilai melakukan penistaan terhadap agama.
Sebuah media massa berbasis internet menurunkan berita dengan judul “Jaya Suprana Ikut Polisikan Sumawati”.
Tempo.co di dalam berita menulis, “Politikus Demokrat Imron Kalali dan budayawan Jaya Suprana melalui kuasa hukumnya Dedi Junaidi melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Badan Reserse dan Kriminal Polri.”
Redaksi menghubungi Sekjen Partai Demokrat Hinca IP Pandjaitan untuk mengetahui apakah benar ada kader partai itu yang bernama Jaya Suprana.
Kepada redaksi, Hinca berjanji akan memeriksa persoalan ini. Namun sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi lanjutan dari Hinca.
Laporan ke Mabes Polri kemarin disampaikan pengacara Dedi Junaidi yang mewakili kliennya, Forum Pemuda Muslim Bima (FPMB).
Kepada redaksi beberapa saat lalu, Dedi Junaidi mengatakan, FPMB dipimpin oleh Imron Kalila. Di antara anggota forum itu ada seorang advokat yang juga kader Partai Demokrat bernama Dian Pranajaya.
Kemungkinan besar, nama Dian Pranajaya inilah yang salah ditulis menjadi Jaya Suprana.
Saat dihubungi Dedi belum membaca berita di berbagai media tersebut. [rm]