GELORA.CO - Komisi II DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) perdana dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di ruang rapat Komisi II, Kompleks Parlemen, Senayan.
Rapat semula dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB, namun Mendagri Tito baru hadir pada pukul 13.30 WIB. Karena hal itu, Tito pun mendapatkan teguran dari anggota dewan.
Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia sedikit menegur Tito yang datang terlambat. Ia menyatakan, pihaknya memang berkomitmen untuk disiplin selama menjadi anggota Komisi II walaupun rapat sudah dibuka tanpa kehadiran Tito.
"Mohon maaf Pak Mendagri, tadi kita sudah buka rapat, lalu kita skors. Sekarang saya tanyakan kepada anggota Komisi II, apakah skors dapat kita cabut," kata Doli membuka rapat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"Setuju," jawab anggota yang hadir.
Setelah itu, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Johan Budi juga menyorot kehadiran Tito yang terlambat. Dia berharap agar Tito tak mengulangi dalam rapat-rapat mendatang.
“Lain kali kalau rapat jangan telat,” tegas Johan.
Atas teguran itu, Mendagri Tito pun meminta maaf atas keterlambatannya untuk badir dalam raker perdana ini. Dia mengatakan terlambang hadir karena baru saja melaksanakan serah terima jabatan kepada Kapolri baru Jenderal Idham Aziz di Mako Brimob Depok.
"Saya pertama minta maaf terlambat, tapi ini, karena saya pagi setengah 6 sudah berangkat dari rumah yang sudah direncanakan juga yaitu acara serah terima kapolri secara resmi. Meskipun Jenderal Idham Azis sudah dilantik oleh Presiden, tetapi secara internal selalu ada acara yang dilaksanakan di Mako Brimob kelapa dua," jelas Tito.
Tito menjelaskan kepada anggota dewan, jarak tempu Mako Kelapa Dua ke DPR cukup jauh dan macet meskipun selama perjalanan mendapatkan pengawalan. Berbanding terbalik jika serah terima dilakukan di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
"Kita tahu dari sana, meskipun pakai pengawalan, sudah enggak pake rem itu, Pak, tetapi tetap saja telat. Karena bukan kami tidak menghormati yang mulia yang ada di Komisi II, tetapi memang karena faktor itu. Kalau di Trunojoyo mungkin dekat, tetapi ini di Kelapa Dua. Itu saya mohon maaf atas keterlambatan," ucap Tito. [kz]