Survei: Kebebasan Sipil Memburuk di Era Jokowi

Survei: Kebebasan Sipil Memburuk di Era Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat bahwa kebebasan sipil di era Presiden Joko Widodo semakin memburuk. Survei menunjukkan adanya penurunan pada sejumlah indikator.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan memaparkan, publik menyatakan bahwa ekspresi politik semakin ditekan. Masyarakat yang takut bicara tentang politik semakin banyak.

“Sebanyak 43 persen dibanding 2014 yang hanya 17 persen,” ujar Djayadi dalam rilis pers di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (3/11).

Djayadi mengungkapkan, mereka yang menyatakan sekarang warga takut karena penangkapan semena-mena oleh aparat hukum juga naik, dari 24 persen pada 2014 menjadi 38 persen.

Sementara, responden yang menyatakan bahwa sekarang warga takut berorganisasi juga naik. Dari 10 persen pada 2014 menjadi 21 persen.

“Hal yang sama juga dalam hal ketidakbebasan beragama, dari 7 persen pada 2014 menjadi 13 persen,” tutur Djayadi.

Dalam hal kebebasan pers juga tampak belum menggembirakan. Mereka yang beranggapan bahwa media massa kita bebas dan tidak disensor pemerintah cukup banyak, 43 persen. Namun yang menyatakan tidak bebas dan disensor pemerintah juga besar, 38 persen.

“Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat merasakan kebebasan sipil yang menjadi pondasi demokrasi belum baik dan bahkan cenderung memburuk,” kata dia. [ns]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita