GELORA.CO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui jurubicaranya, Muhammad Kholid berharap penunjukan tujuh milenial menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan hanya sekadar gimmick atau bahkan pencitraan.
Dalam diskusi Polemik di Ibis Tamarin, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11), Kholid mengungkapkan para stafsus milenial harus bisa membantu memecahkan persoalan yang melanda Indonesia, terutama bonus demografi yang diisi oleh kaum milenial.
Menurut Kholid, saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang akan berakhir pada sekitar 2030-an. Sayangnya, Indonesia belum bisa mengelola bonus demografi dengan baik seperti halnya di negara lain.
Pada waktu Korea Selatan mengalami bonus demografi, dia mengalami growth itu dua digit. Jepang juga sama. China juga sama. Kita mengalami bonus demografi, stuck di 5 persen, bahkan diproyeksikan turun di bawah 5 persen," ujarnya.
Padahal, ekonomi Indonesia seharusnya bisa tumbuh hingga 9 persen jika bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik.
Dengan adanya persoalan tersebut, PKS sangat berharap agar para stafsus milenial ini bisa membantu menyelesaikan betul permasalahan yang ada dengan mewarnai kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Jadi bukan hanya gimmick atau pencitraan, tapi juga kebijakannya harus menyelesaikan permasalahan secara betul," tutupnya. (Rmol)