GELORA.CO - Menko Polhukam Mahfud MD pernah mengatakan, mantan narapidana apalagi terkait kasus korupsi, tidak pantas untuk menduduki jabatan publik.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo berharap, omongan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun lalu itu masih berlaku sekarang.
"Semoga apa-apa yang disampaikan oleh Pak @mohmahfudmd ini di tahun 2018 masih relevan sampai sekarang," kata dia lewat akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Kamis (14/11).
Roy Suryo sepakat, mantan narapidana tidak pantas lagi untuk jadi pejabat publik.
"Karena ini bukan soal Bang Napi (Alm) yang saya sebut dalam twit sebelumnya, tetapi ini soal napi beneran yang memang benar-benar sudah tidak pantas untuk jadi pejabat publik lagi," ujar mantan Menpora ini.
Roy Suryo sebelumnya mengomentari teori kaca spion yang disampaikan pengamat politik Hendri Satrio, yang disebutnya memiliki makna yang mendalam.
"Menarik juga ulasan soal spion yang disampaikan pengamat politik Hendri Satrio. Maknanya sangat dalam. Apalagi kalau ini spion busway/TransJakarta yang rutenya melewati RS Sumber Waras. Jadi ingat pesan Alm Bang Napi: Waspadalah, waspadalah...!!!" twittnya.
Tweeps,— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) November 14, 2019
Semoga Apa2 yg disampaikan oleh Pak @mohmahfudmd ini di tahun 2018 masih relevan sampai sekarang ...
Karena ini bukan soal BANG NAPI (Alm.) yg saya sebut dalam Twit sebelumnya, tetapi ini soal NAPI BENERAN yg memang benar2 sudah Tidak Pantas utk jadi Pejabat Publik lagi. pic.twitter.com/dCxkxi2eZL
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku ditawari Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu pimpinan perusahaan BUMN.
Menanggapi hal tersebut, Hendri Satrio mengingatkan Presiden Jokowi sebelum benar-benar memberikan jabatan bos salah satu BUMN kepada Ahok, maka harus "melirik" dengan teori kaca spion.
"Harus pakai teori kaca spion lah untuk Ahok ini. Lihat kebelakang untuk maju ke depan. Jangan lihat belakang balik ke belakang, " katanya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/11). []