Sayangkan Keputusan Menteri BUMN, Ferdinand Hutahaean Pesimis Ahok Pimpin Pertamina, Ini Alasannya

Sayangkan Keputusan Menteri BUMN, Ferdinand Hutahaean Pesimis Ahok Pimpin Pertamina, Ini Alasannya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku pesimis terhadap kinerja Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

Ferdinand Hutahaean pun menyayangkan keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang menempatkan Ahok pada posisi tersebut.

Melihat karakter Ahok sebagai pendobrak, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa Mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebutnya lebih cocok menduduki posisi direktur utama (dirut).

Hal itu disampaikan Ferdinand Hutapea melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (24/11/2019).

Mulanya, Ferdinand Hutahaean menyoroti tentang harapan publik yang menurutnya terlalu besar pada Ahok.

"Jadi misi-misi yang diembankan ke Ahok ini saya pikir jangan jadi berlebihan," terang Ferdinand.

"Kasihan juga nanti Ahok kalau kemudian ekspektasi besar yang ditumpukan di pundak Beliau ternyata tidak bisa diraih," sambungnya.

Sebagai contoh, ia pun menyoroti tentang pembangunan kilang minyak Pertamina di Bontang, Kalimatan Timur.

"Contohnya tadi masalah kilang, ini kan sebuah proses yang sudah berjalan, sudah ditandatangani, tinggal sekarang yang Cilacap belum mencapai kepada kesepakatan dengan Arab," ujar Ferdinand.

"Kita tahu Dirut Pertamina baru ke Arab sana negosiasi karena terkait dengan perhitungan evaluasi aset di Cilacap."

Lantas, Ferdinand pun menduga peran Ahok di Pertamina tak akan maksimal.

Bahkan, ia mengaku pesimis terhadap kinerja Ahok selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.

"Jadi saya pikir peran Pak Ahok di sini kemungkinan besar tidak akan banyak, saya agak pesimis melihat," ucap Ferdinand.

Ferdinand juga menyebut posisi Ahok di Pertamina sebagai keputusan yang tanggung.

Sebagai seorang pendobrak, Ahok disebutnya lebih cocok menduduki posisi lain.

"Ini yang saya bilang kenapa kebijakan Kementrian BUMN serba tanggung?," tanya Ferdinand.

"Karena kalau narasinya pendobrak saya minta tadinya kalau Pak Ahok ini tempatkan saja di dirut atau tempatkan di BUMN lain untuk selesaikan yang sedang bermasalah," sambungnya.

Ia lantas menyinggung soal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang kini dikabarkan mengalami defisit keuangan.

"Contohnya BPJS Kesehatan, Beliau punya karakter dan punya kemampuan," kata Ferdinand.

"Kita lihat waktu Beliau jadi gubernur, mampu membangun Jakarta Simpang Susun Semanggi tanpa APBD, barangkali BPJS bisa Beliau selesaikan tanpa APBN, tidak ada defisit lagi," imbuhya.

Ferdinand pun mengimbau pemerintah untuk lebih jeli dalam memilih posisi yang cocok untuk Ahok.

"Nah hal-hal seperti ini yang perlu dilihat di mana Ahok ini lebih pas ditempatkan," ucapnya.

"Kalau sekarang ditempatkan di Pertamina ya saya agak pesimis meskipun punya harapan sedikit-sedikit."

Simak video berikut ini menit 9.00:



[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita