Sakit Lutut, Alasan Ridwan Kamil Minta Kolam Renang dari APBD

Sakit Lutut, Alasan Ridwan Kamil Minta Kolam Renang dari APBD

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil mengakui mengusulkan sendiri pembangunan kolam renang di rumah dinasnya, Gedung Negara Pakuan di Jalan Otto Iskandardinata, Bandung.

"Karena saya memiliki cedera lutut dan dokter menyarankan agar tidak berolahraga lari atau olahraga motorik impact. Disarankan rutin tiap hari terapi berenang saja. Agar bisa fit, bugar dan sehat menjalani tugas dalam wilayah seluas Jawa Barat ini," tutur Emil, sapaannya, di akun Instagram, Jumat (15/11).

Meski begitu, Ridwan menyebut kolam renang itu hanya berbentuk kotak dengan lebar 4 meter.

"Itulah kenapa dalam cicilan renovasi rutin tahunan, saya mengusulkan kepada biro umum untuk membuat kolam renang yang kotak secukupnya dengan lebar 3-4 m agar Gubernur bisa tetap olahraga kardio berbentuk renang. Karena saya dilarang dokter berolahraga lari, tenis, basket dan olahraga motorik lainnya," aku dia.

"Semuanya dapat dipertanggungjawabkan baik dari aspek etika gagasan, aspek aturan dan hukumnya," imbuh dia.


Lihat postingan ini di Instagram

Terkait Gedung Pakuan dan renovasi sarana olahraga. 1. Gedung Pakuan itu luas sekali sekitar 2,3 Ha dengan usia sangat tua mendekati 200 tahun. . 2.Saking besarnya, kompleks ini diurus oleh lebih dari 100 orang. Tidak cocok sebenarnya disebut rumah. Dan saking luasnya, Biro Umum melakukan cicilan-cicilan renovasi setiap tahun. Biro Umum terdahulu membangun Masjid besar yang bisa dipakai shalat Jumat bersama warga. Dan Biro Umum selanjutnya membangun zona olahraga berupa Gedung Olahraga berisi lapangan tennis, basket, untuk para penghuni juga warga sekitar. 3. Biro Umum yang sekarang melanjutkan cicilan renovasi dengan merenovasi Gedung Pakuan termasuk area-area bersejarah dan terbengkalai termasuk menambahi fasilitas sarana olahraga. 4. Karena saya memiliki cedera lutut dan dokter menyarankan agar tidak berolahraga lari atau olahraga motorik impact. Disarankan rutin tiap hari terapi berenang saja. Agar bisa fit, bugar dan sehat menjalani tugas dalam wilayah seluas Jawa Barat ini. 5. Itulah kenapa dalam cicilan renovasi rutin tahunan, saya mengusulkan kepada biro umum untuk membuat kolam renang yg kotak secukupnya dgn lebar 3-4 m agar Gubernur bisa tetap olahraga kardio berbentuk renang. Karena saya dilarang dokter berolahraga lari, tenis, basket dan olahraga motorik lainnya. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan. Semua anggaran itu direncanakan, disetujui dan disepakati bersama. Dan semuanya dapat dipertanggungjawabkan baik dari aspek etika gagasan, aspek aturan dan hukumnya. Hatur Nuhun.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Ridwan Kamil (@ridwankamil) pada

Terpisah, Kepala Biro Umum Setda Pemprov Jawa Barat Iip Hidayat mengatakan pembangunan kolam renang tersebut merupakan bagian dari penataan Gedung Negara Pakuan dan revitalisasi Gedung Sate.

Anggaran yang disiapkan untuk revitalisasi mencapari Rp4 miliar. "Pengerjaan untuk Gedung Pakuan lebih sedikit dibandingkan Gedung Sate," kata Iip, dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan penataan Gedung Negara Pakuan tersebut meliputi penataan taman di bagian belakang dan membangun fasilitas kolam renang.

"Khusus pembangunan kolam renang merupakan fasilitas olahraga baru untuk penghuni Gedung Pakuan. Jadi kita buat tempat kebugaran, kita bikin kolam renang kecil, tapi lumayan lah untuk menjaga kesehatan kebugaran Pak Gubernur," kata dia.

Selain penataan taman dan pembangunan kolam renang, Iip menyebut penataan kolam ikan juga juga masuk dalam paket pengerjaan revitalisasi Gedung Pakuan.

Pihaknya menargetkan pengerjaan revitalisasi Gedung Negara Pakuan akan selesai di Desember 2019 dan kontraktor sudah menerapkan sistem sif untuk mengebut pengerjaan di musim hujan.

Sebelumnya, rumah dinas Emil mendapat sorotan masyarakat karena akan dilengkapi dengan kolam renang dan sejumlah fasilitas kebugaran. Banyak pihak yang mengkritik pembangunan itu, tapi tidak sedikit pula yang mendukungnya. [cnn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita