GELORA.CO - Sejak pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju pada (23/10), inovasi maupun kebijakan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi belum terlihat.
Sri Mulyani yang kembali ditunjuk Presiden Joko Widodo menduduki kursi Menteri Keuangan bahkan mengeluarkan kebijakan yang kontroversial.
Srikandi berpredikat menteri terbaik dunia itu baru-baru ini memberi sinyal menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing (valas) alias global bond yang ditawarkan ke investor asing dalam waktu dekat.
Tak pelak, kinerja menteri di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin ini mendapat sorotan tajam dari ekonom senior sekaligus mantan Menteri Keuangan di era Gus Dur, Rizal Ramli.
Menurutnya, saat ini komitmen pemerintah untuk mendorong perekonomian Tanah Air belum terlihat signifikan. Padahal ada beberapa poin yang menjadi visi Jokowi dalam lima tahun ke depan, termasuk transformasi ekonomi dari ketergantungan sumber daya alam.
"Jangan dorong sendiri Pak Jokowi. Ke mana timnya, kok belum ada strategi untuk genjot ekonomi, kecuali ngutang lagi dan naikkan harga-harga?" tutur RR di akun twitternya, Jumat (1/11).
Padahal, dalam kesempatan sebelumnya, RR sapaan Rizal Ramli menilai visi Jokowi dalam pidato pelantikan presiden bisa terwujud. Bahkan visi presiden sejak lima tahun lalu juga bagus, seperti soal nawacita trisakti.
“Jadi waktu saya denger pidato Pak Jokowi pidato pelantikan. Wah ini hebat. Ini bakal berubah dari sebelumnya yang cuma pas-pasan 5 persen,” urainya beberapa waktu lalu. (Rmol)