GELORA.CO - Seorang tukang bubut asal Sukabumi membuat heboh. Ia membuat helikopter di halaman rumahnya sendiri dengan bermodalkan uang Rp 30 juta dan keahliannya tentang mesin. Jujun juga mengaku dapat referensi dari aplikasi berbagi video Youtube.
Pria berlatar belakang pendidikan STM itu mengaku tidak ingin sembarangan membuat helikopter. Video yang ia lihat dari Youtube hanya untuk melihat sistem kerjanya saja, sementara untuk rumus dan keperluan lainnya ia mencari sumber lain.
"Latar pendidikan saya STM lulusan tahun 95/96, alhamdulillah semasa sekolah dapat beasiswa prestasi jadi dari kelas 1 sampai 3 saya enggak bayaran sekolah. Selama ini saya belum pernah konsultasi dengan orang yang ahli soal penerbangan selama ini hanya lihat di Youtube, cari di website kalau memang ada (ahli) saya ingin konsultasi walau kondisi (helikopter) sudah hampir rampung," bebernya kepada detikcom, Senin (4/11/2019).
Bentuk helikopter Jujun tidak seperti kebanyakan dengan lebar 1,4 meter, tinggi 2,5 meter dan panjang dari bagian kokpit hingga ke ekor sekitar 8 meter. Soal bentuk dia mengaku hasil idenya sendiri dan sengaja ingin berbeda dengan pabrikan.
"Sengaja saya bikin beda, bentuknya orisinil hasil kreativitas sendiri tentu dengan berbagai pertimbangan enggak sembarangan kan tujuan saya sengaja dibuat memang untuk bisa terbang," ungkap Jujun yakin.
Bukti keseriusan itu bisa dilihat dari beberapa komponen yang Jujun pilih. Ia mencontohkan ada beberapa komponen yang ia ganti untuk pemutar baling-baling yang awalnya menggunakan V Belt bahan fleksibel yang biasanya digunakan untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar.
"Di awal memang putaran baling menggunakan vbelt, saya coba-coba ternyata kita ubah jadi sistem gardan. Alasan perubahan itu karena khawatir ada pergeseran atau pemuaian, takut kehilangan torsi makanya saya ubah. Nah ini juga jadi perhitungan atau bukti apa yang saya lakukan tidak asal-asalan," ujarnya.
Hingga saat ini Jujun belum bisa membuktikan apakah helikopter rakitannya bisa terbang atau tidak.
"Mudah-mudahan enggak meleset akhir tahun atau awal tahun depan tinggal uji terbang, tinggal menyisakan beberapa minggu lagi pengerjaan tinggal pasang baling-baling utama," kata Jujun.[dtk]