GELORA.CO - Pro dan kontra mengenai penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pejabat tinggi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bergulir. Bukan tanpa alasan, background Ahok yang menjadi narapidana membuat gerah sebagian kalangan.
Peneliti politik dari UNJ, Ubeidillah Badrun menyampaikan, penempatan Ahok di tubuh BUMN merupakan langkah yang kurang tepat. Pasalnya selain karena faktor latar belakang, Ahok juga merupakan kader partai politik dan rentan menjadi sapi perah partai jika menjabat posisi strategis di BUMN.
Direktur Pospol Indonesia ini menyarankan agar Ahok tak menerima lamaran tersebut dan lebih memfokuskan diri di partai politik.
Dalam hemat saya, mencermati latar belakang Ahok yang tidak konsisten pindah-pindah partai, sebaiknya Ahok konsentrasi saja jadi politisi ulung PDIP, ia mesti berjuang melalui partai politik untuk menunjukkan kepada publik bahwa selain politisi ulung, ia juga politisi sejati,”ungkap Ubeidillah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/11).
Pihaknya meminta agar Presiden Joko Widodo dan Erick Thohir mempertimbangkan kembali masuknya Ahok jika tidak ingin disebut sebagai titipan partai.
“Pejabat BUMN jika berasal dari partai politik sulit menghindari pandangan publik bahwa kepentingan partai politik ada di balik jabatan. Oleh karenanya sebaiknya hindari pejabat BUMN berlatar belakang partai politik,” tandasnya.(rmol)