GELORA.CO - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera memberikan komentarnya terkait permohonan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal susunan Kabinet Indonesia Maju.
Diketahui, belum lama ini Jokowi menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa mengakomodasi semua pihak untuk bisa menduduki kursi kabinet.
Menurut Mardani Ali Sera, permohonan maaf Jokowi itu tidak ditujukan untuk PKS.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Mardani dalam tayangan 'SATU MEJA' yang diunggah channel YouTube KOMPASTV, Jumat (1/11/2019).
"PKS enggak baper, dari awal PKS belajar ada etika dan moral dalam berpolitik, yang menang monggo (silakan)," ucap Mardani.
PKS disebutnya harus menerima konskuensi sebagai pihak yang kalah dalam Pilpres 2019 lalu.
Diketahui, pada Pilpres 2019 lalu PKS mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Kami yang kalah ya jadi oposisi, itu sehat," ucap Mardani.
"Ketika demokrasi ini sehat akan ada public engagement (keterlibatan publik -red) yang tinggi, karena itu saya mengkritisi ketika Pak Jokowi menggunakan politik kompromi."
Lantas, Mardani menyinggung tentang 'keputusan gila' yang dulu sempat disebut Jokowi.
"Karena beliau sudah the second term (kedua kali) (jadi presiden), beliau sendiri yang katanya ingin mengambil keputusan gila dalam tanda kutip, beliau sendiri yang bilang," ucapnya.
Mardani lantas menyebut tentang pernyataan seorang jurnalis kondang Australia, Hamish Mcdonald.
"Tahun 2015 Hamish Mcdonald bilang Jokowi bukan lagi koboi, harusnya jadi koboi lagi dong," kata Mardani.
"Beliau bisa meletakkan ada banyak problem besar negeri ini yang harus selesai, dan Pak Jokowi sendiri minta yang cepat."
Lebih lanjut, Mardani menyinggung tentang politik kompromi di era pemeritahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Tapi ketika kompromi seperti ini saya agak khawatir, kekhawatirannya adalah orang baru bagaimanapun harus banyak berinteraksi," kata dia.
Mardani lantas menyebut para menteri di bidang ekonomi yang dinilainya tak memiliki keahlian yang mumpuni.
"Contoh yang banyak keluhan dari teman-teman di dunia usaha, line up kabinet di bidang ekonomi (adalah) mereka yang punya latar belakang ekonominya sangat terbatas," ujar Mardani.
"Banyak yang dari luar, padahal kita sedang menghadapi dunia yang sedang melambat, perang dagang, defisit perdagangan kita luar biasa."
Selaku oposisi, Mardani mengaku PKS sebenarnya diuntungkna dengan kebijakan Jokowi yang banyak menuai pro dan kontra.
Sebab, PKS selaku oposisi bisa dengan mudah menemukan hal yang perlu dikritisi.
"Bagi kami sebenernya kalau Pak Jokowi milih kayak gini kami lebih senang, karena sebagai oposisi kita punya catatan yang gampang," ujarnya.
"Tetapi harapan kami, negeri ini negeri kita, Presiden Jokowi presiden kami juga, harapan kami presiden itu bukan meminta maaf, tapi menjelaskan."
Simak video selengkapnya berikut ini menit 7.50:
[tn]