GELORA.CO - Rombongan petinggi Nasdem dipimpin Surya Paloh dengan mengendarai bus besar berkunjung ke Kantor DPP PKS, Rabu (30/10). Pertemuan itu dinilai bukan hanya pertemuan politik biasa.
Managing Director Paramadina Public Policy Institute, Khoirul Umam menyatakan, pertemuan Nasdem-PKS merupakan simbol perlawanan Surya Paloh terhadap dominasi Ketua Umum PDIP Megawati.
Menurut Umam, sikap Surya Paloh didasari sikap Mega yang memebri karpet merah ke Prabowo untuk masuk koalisi.
Pertemuan Nasdem dengan PKS merupakan simbol perlawanan Paloh terhadap dominasi & keangkuhan politik Megawati di dalam skema koalisi Indonesia Maju," kata Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/11).
Menurut Umam, Surya Paloh menilai Megawati telah memaksakan ego politiknya saat menerima gerbong Prabowo masuk koalisi. Pasalnya, orientasi dan misi politik Prabowo sangat jauh berbeda dengan koalisi Jokowi.
"Dengan mem-faith accomodi anggota koalisi lain, Megawati telah memaksakan ego politiknya untuk memberi karpet merah bagi masuknya Prabowo meski memiliki cara pandang dan orientasi politik yang jelas berbeda," tambahnya.
Paska pengumuman Kabinet Indonesia Maju pada pekan lalu, pimpinan Partai Nasdem yang diketuai Surya Paloh sowan ke petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (30/10).
Dalam Kabinet Indonesia Maju, Jokowi memilih 3 kader Partai Nasdem sebagai pembantunya. Tiga kader itu diantaranya, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Menkominfo Johnny G. Plate.(rmol)