Pengamat: Manuver Surya Paloh Bikin Koalisi Jokowi Korslet dan Gagal <i>Honeymoon</i>

Pengamat: Manuver Surya Paloh Bikin Koalisi Jokowi Korslet dan Gagal Honeymoon

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kehadiran Anies Baswedan dalam Kongres II dan Harlah ke-8 Partai Nasdem tak bisa dilepaskan dari bangunan politik menuju Pilpres 2024 yang tengah dibangun oleh Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.

Terlebih, sosok Gubernur DKI Jakarta itu lebih menjanjikan dibanding Joko Widodo yang tak bisa lagi bertarung di kancah Pilpres 2024.

"Pada 2022 itu sudah dimulai arah ke Pilpres 2024 dan bagi Nasdem Anies ini sedang di atas daun karena setiap hari diberitakan media. Dan it's ok kalau Anies adalah masa depan bagi Surya Paloh, Pak Jokowi sudah selesai. Wajar kalau Surya kepincut," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, Minggu (10/11).

Lebih lanjut, manuver yang belakangan dilakukan Surya Paloh juga menunjukan sinyal sakit hatinya terhadap berbagai keputusan Presiden Jokowi belakangan ini, mulai dari lepasnya jabatan Jaksa Agung, masuknya Gerindra ke koalisi yang berujung saling sindir.

Baginya, manuver-manuver politik demikian sama sekali tidak sehat. Bahkan Pangi menyebutnya sudah terjadi korslet di internal koalisi pemerintahan.

"Ini sudah tidak sehat ke depannya. Di internal parpol koalisi sendiri saling sindir, sehingga kabinet Jokowi tak ada 'honeymoon'. Sudah banyak korsleting, arus pendek yang menyemburkan asap di mesin koalisi. Sebenarnya tak baik," jelasnya.

Pada dasarnya, menilai loyal tidaknya Nasdem di pemerintahan Jokowi masih terlalu jauh lantaran waktunya masih panjang. Namun tak bisa dibantah adanya sinyal kuat Nasdem akan mengikuti langkah PKS dan PAN di era pemerintahan SBY dahulu.

"Jadi dia di dalam pemerintahan, tapi merecoki juga dari dalam. Tak tegak lurus terhadap presiden. Banyak berbeda kebijakan dengan pemerintahan, khususnya lewat parlemen. Memang ada gelagat ke sana, tapi butuh waktu untuk benar-benar memastikannya," tandasnya. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita